Ikhsan, Yosarie (2017) Militer dan Politik di Indonesia (Ketahanan Kekuatan Politik Militer Pasca Orde Baru 1999-2017). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover-Abstrak.pdf - Published Version Download (266kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (394kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 6)
Bab 6.pdf - Published Version Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (270kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
In order to understand the Indonesian National Armed Forces (TNI), it has to do with reading the whole history of them. TNI were neither formed by Dutch or Japan, but they were a product of the struggles and the revolusionary actions of Indonesian fighters in battling with the colonialist to reach the independence. With the totally struggles, the role of military forces in that era, is not just in the defense context, but also in social and political context. In the era of the New Order, military emerged as the prominent power in politic with the two functions of Armed Forces for the Republic of Indonesia (Dwi Fungsi ABRI). Yet entering the era of democracy, the social and political funtions of military forces or called the ”Dwi Fungsi ABRI” were abolished, and the involvement of military was only limited in the National Defense. In the context of political power, the abolition of two functions of Armed Forces for the Republic of Indonesia, political right, and the fraction in parliament actually causing the military forces not become the political power anymore. But on the contrary, in reality military is still one of the political powers in Indonesia after the time of New Order. This research is using “qualitative” approachment and the methode is “Grounded Theory”. The datas collected by doing some interview, documentation and observation. To checking the data writer will test it with other source of relevant data. Informant will be choose with purposive sampling technique. This research found, there is endurance in the structure of military political power which was built before the formation of Indonesian National Armed Forces is formed. In the spite of that fact, military is still the one of political powers in Indonesia, athough it’s not as the prominent power like it was at the New Order. So that also make TNI is not a passive instrument for Indonesia. TNI has the role and involvement in Indonesian history. Keywords : Endurance, Political Power, Indonesian National Armed Forces, Two Functions of Armed Forces, Relation Civil-Military. ABSTRAK Ikhsan Yosarie. Skripsi S1. Ketahanan Kekuatan Politik Militer Pasca Orde Baru 1999-2017. Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang. 175 Hal, 19 Buku, 7 E-Book, 10 Aturan Perundang-undangan, 4 Skripsi, 1 Jurnal, 9 Artikel Internet. Memahami TNI, harus dengan membaca sejarah. TNI bukan bagian dari tentara bentukan Belanda maupun Jepang. Tetapi TNI merupakan produk perjuangan dan tindakan revolusioner pejuang bangsa Indonesia untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan. Dengan perjuangan yang bersifat semesta, peran militer ketika itu bukan hanya dalam konteks pertahanan, tetapi juga sosial politik. Ketika Orde Baru, militer tampil sebagai kekuatan utama dalam politik, dengan Dwi Fungsi ABRI. Namun, memasuki era demokrasi, fungsi sosial politik militer atau Dwi Fungsi ABRI dihapuskan, dan fungsi militer dibatasi sebatas pertahanan negara. Dalam konteks kekuatan politik, penghapusan Dwi Fungsi ABRI, hak politik, dan fraksi di parlemen seharusnya membuat militer bukan lagi menjadi kekuatan politik di era reformasi. Namun, fenomena dan realitas yang terjadi justru sebaliknya, militer tetap menjadi salah satu kekuatan politik di Indonesia pasca Orde Baru. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian Grounded Theory. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sementara, teknik keabsahan data yang digunakan peneliti memakai proses triangulasi sumber data. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menemukan terdapat semacam ketahanan dalam struktur kekuatan politik militer yang dibangun dan terbangun sejak TNI belum terbentuk. Ketahanan tersebut membuat militer tetap menjadi salah satu kekuatan politik di Indonesia, meskipun tidak sebagai kekuatan utama sepeti ketika Orde Baru. Hal ini juga menunjukkan bahwa TNI tidak menjadi alat mati bagi negara. Keterlibatan dan peran dalam sejarah, membuat TNI memiliki cara pandang tersendiri dalam melihat persoalan bangsa. Kata Kunci : Ketahanan, Kekuatan Politik, TNI, Dwi Fungsi ABRI, Relasi Sipil-Militer.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Asrinaldi, M.Si |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) U Military Science > U Military Science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | s1 Ilmu politik |
Date Deposited: | 24 Oct 2017 16:12 |
Last Modified: | 24 Oct 2017 16:12 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/30516 |
Actions (login required)
View Item |