PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA PADANG

ANDRE, PRICO RIANDA (2013) PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
383.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (312kB)

Abstract

Setiap entitas, baik dalam bentuk organisasi, perusahaan, maupun kelembagaan pemerintah, pasti melakukan berbagai aktivitas yang menandakan bahwa entitas tersebut hidup layaknya manusia. Aktivitas tersebut dapat berupa transaksi keuangan, interaksi, pelaksanaan program kerja, dan lain sebagainya baik rutinitas maupun insidental. Layaknya juga manusia, entitas juga tidak serta merta melakukan aktivitas secara sporadis, maka dibutuhkanlah fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling). Dalam konteks tersebut, salah satu faktor terpenting adalah fungsi pengawasan, yakni introspeksi dan evaluasi atas aktivitas yang dilalui, bahkan ketika aktivitas sedang dilaksanakan. Salah satu bagian dari fungsi pengawasan yang sangat signifikan yaitu auditing (pemeriksaan). Auditing juga banyak yang menyebut sebagai implementasi dari fungsi pengawasan. Auditing dilaksanakan dalam rangka membandingkan kesesuaian antara kebijakan yang berlaku dalam suatu entitas terhadap pelaksanaan yang sebenarnya terjadi untuk melihat efektifitas dan efisiensi dari aktivitas entitas tersebut. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Sukrisno Agoes (2004) : “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.” 3 Orang atau pihak yang melakukan audit disebut auditor. Kualitas audit sangat ditentukan oleh kompetensi auditor dalam berbagai aspek, termasuk sikap profesional dan kehati-hatian. Oleh sebab itu, kualitas audit yang dilakukan sangat bergantung pada kinerja auditor yang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, kompetensi auditor, kepemimpinan partner (pimpinan kantor audit), dan lain-lain. Dari definisi auditing diatas dapat disimpulkan bahwa auditor seharusnya dapat memberikan penilaian yang objektif dan relevan baik atas laporan keuangan, operasional, dan kepatuhan atas prosedur yang berlaku yang dilaksanakan oleh pihak manajemen (auditee), karena posisinya yang independen dan memiliki kompetensi yang cukup, tidak perlu terbebani dengan aktivitas yang dia lakukan (aktivitas yang di audit). Kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) sangat bergantung pada kinerja auditor. Larkin (1990) menyatakan bahwa terdapat empat dimensi personalitas dalam mengukur kinerja auditor, antara lain: kemampuan (ability), komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Auditor yang memiliki kemampuan akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki auditor akan mendorong keinginannya untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Adapun kepuasan kerja auditor adalah tingkat kepuasan individu dalam porsinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan rekan sekerja atau rekan seprofesi lainnya (Trisnaningsih, 2007). Terkait dengan kinerja auditor, gaya kepemimpinan (leadership style) juga dapat mempengaruhi kinerja. Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan 4 cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi (Luthans, 2002). Demikian pula gaya kepemimpinan pada KAP sangat diperlukan karena dapat memberikan nuansa pada kinerja auditor yang cenderung bisa formal maupun informal. Gaya kepemimpinan yang cenderung informal lebih menekankan pola keteladanan pimpinan, namun memberikan kebebasan yang lebih luas bagi auditor untuk mengkreasi pekerjaannya serta tanggung jawab yang lebih besar, akibat dari instrumen organisasi secara formal belum memadai (Trisnaningsih, 2007). Penelitian ini menggunakan komitmen auditor dan kepemimpinan organisasi sebagai variabel independen dan kinerja sebagai variabel dependennya, karena auditor yang menegakkan komitmen terhadap organisasinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Dengan demikian seorang auditor yang mempunyai komitmen (loyalitas) yang tinggi terhadap organisasinya, ditunjang gaya kepemimpinan yang ideal maka kinerja auditor tersebut diharapkan menjadi lebih baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 02 Mar 2016 04:45
Last Modified: 02 Mar 2016 04:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/3007

Actions (login required)

View Item View Item