Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Persepsi Masyarakat Pada Autopsi Korban Tindak Pidana di kecamatan Pulau Punjung Tahun 2017

Osalina, Toemapa (2017) Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Persepsi Masyarakat Pada Autopsi Korban Tindak Pidana di kecamatan Pulau Punjung Tahun 2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER-ABSTRACT.pdf - Published Version

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 1)
2. BAB 1.pdf - Published Version

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab akhir)
9. BAB 7.pdf - Published Version

Download (269kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
10. DAFTAR PUSTAKA HASIL.pdf - Published Version

Download (203kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Ilmu kedokteran forensik berperan penting dalam penegakan hukum di Indonesia. Pada kasus tindak pidana, penyidik dapat mengajukan permintaan visum pada dokter untuk digunakan sebagai alat bukti yang sah. Pada kasus pembunuhan, ketika penyidik menyatakan perlu, maka autopsi harus dilakukan pada korban dan tidak membutuhkan persetujuan keluarga. Secara umum, terdapat penurunan angka autopsi di dunia dari tahun ke tahun. Penolakan keluarga merupakan salah satu kendala yang paling banyak ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap persepsi masyarakat pada autopsi korban tindak pidana. Studi cross-sectional ini dilakukan mulai April 2017 sampai May 2017 di Kecamatan Pulau Punjung. Subjek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner. Terdapat 15 pertanyaan untuk menilai tingkat pengetahuan, persepsi dan faktor yang mempengaruhi penolakan autopsi.Uji chi-square digunakan untuk analisis statistik. Dari 436 responden, 67,2 % memiliki tingkat pengetahuan buruk dan 56,7 % memiliki persepsi buruk. Didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap persepsi masyarakat (p<0,001). Terdapat 153 responden yang menolak autopsi pada korban tindak pidana dengan faktor yang mempengaruhi penolakan terbanyak yaitu penundaan pemakaman (92,2 %). Kesimpulan, didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan persepsi masyarakat Kecamatan Pulau Punjung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Faktor yang mempengaruhi penolakan terbanyak adalah penundaan pemakaman korban. Kata kunci: tingkat pengetahuan, persepsi masyarakat, autopsi korban tindak pidana

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 17 Oct 2017 12:42
Last Modified: 17 Oct 2017 12:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/29966

Actions (login required)

View Item View Item