ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI AKTIF TERHADAP “BRINE SHRIMPS LETHALITY BIOASSAY” DARI KULIT BATANG KECAPI(Sandoricum koetjape)

MARCO, FAMAIDI (2013) ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI AKTIF TERHADAP “BRINE SHRIMPS LETHALITY BIOASSAY” DARI KULIT BATANG KECAPI(Sandoricum koetjape). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
377.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari metabolisme, baik metabolisme primer maupun metabolisme sekunder. Hasil metabolisme sekunder banyak memberikan efek fisiologis dan efek farmakologis yang lebih dikenal dengan senyawa kimia aktif. Keanekaragaman dan kekayaan sumber daya hayati menyediakan peluang dalam mengkaji kandungan kimia berkhasiat untuk diolah menjadi antara lain sebagai bahan baku industri, pangan dan sebagai obat-obatan. Banyak jenis tumbuhan yang sudah dimanfaatkan sejak lama sebagai makanan dan obat–obatan tradisional, tapi belum diketahui senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Penggunaan tumbuhan obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit telah lama dilakukan manusia. Hal ini mendorong para ahli untuk mengkaji kandungan tumbuhan tersebut yang berperan sebagai sumber obat. Sampai saat ini masih banyak potensi tumbuhan obat yang belum diteliti. Hal ini mendorong para ahli untuk melakukan penelitian tentang isolasi, sintesis, uji bioaktifitas dan pemanfaatannya lebih lanjut. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai bahan makanan dan obat tradisional adalah kecapi (Sandoricum koetjape). Kecapi (Sandoricum koetjape) merupakan salah satu spesies dari meliaceae yang merupakan tumbuhan asli kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Laos Selatan1. Kecapi ini biasa dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Daun dari kecapi biasa digunakan untuk obat infeksi kulit, menurunkan panas diare dan sakit kepala2. Bubuk kulit kayu kecapi digunakan sebagai obat kurap, dan anti kanker. Akarnya digunakan sebagai obat diare, antiseptik, sakit pinggang serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.3 Beberapa penelitian telah melaporkan kandungan metabolit sekunder yang terdapat dari tumbuhan kecapi. Berbagai senyawa bioaktif telah diisolasi dari buah, biji, daun dan kulit batang tumbuhan kecapi, diantaranya sebagai anti feedant3, antiinflamantasi dan anti kanker4. Adapun penelitian yang telah dilaporkan diantaranya, Rasadah dkk. (2004)5 melaporkan 4 senyawa triterpenoid yang aktif sebagai antiinflamantasi yaitu senyawa asam 3-okso-12-olean-oat, asam katonat, B-sitosterol dan asam kecapi. Powel dkk. (1991)6 melaporkan 2 senyawa limonoid yang aktif sebgai anti 2 feedant yaitu Sandorikin dan 6-hidroksisandorikin. Pada tahun 1992 Kaneda dkk. melaporkan adanya senyawa yang menunjukkan aktifitas sitotoksik terhadap kultur sel P-388 yaitu asam katonoat dan asam 3-okso-olean-12-en-29-oat7. Dengan pertimbangan diatas, mengingat banyaknya manfaat pada tumbuhan kecapi, maka dilakukan isolasi metabolit sekunder dari kulit batang kecapi untuk mendapatkan senyawa metabolit sekunder lainnya serta uji sitotoksiknya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 02 Mar 2016 04:34
Last Modified: 02 Mar 2016 04:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2991

Actions (login required)

View Item View Item