ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL FAKTOR RISIKO PENYEBARAN TUBERKULOSIS BASIL TAHAN ASAM POSITIF DI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015

Wahyu, Opsaldi (2017) ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL FAKTOR RISIKO PENYEBARAN TUBERKULOSIS BASIL TAHAN ASAM POSITIF DI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (168kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab penutup)
bab penutup.pdf - Published Version

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (141kB) | Preview
[img] Text (tesis full)
tesis full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular pembunuh nomor satu di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat 9,6 juta kasus TB yang tersebar di seluruh negara didunia. Penyakit TB disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui droplet atau bercak dahak dari pasien yang terinfeksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan case control. Kelompok kasus yaitu penderita BTA (+) dan kelompok kontrol yaitu bukan penderita TB. Analisis spasial dilakukan dengan pengambilan titik koordinat alat bantu Aplikasi Smartphone GPS Essentials. Pengolahan data SIG menggunakan perangkat lunak ArcGis Version 9.3 dan Aplikasi SatScan. Berdasarkan hasil penelitian didapat dua clustering kasus TB Paru BTA (+) yaitu satu Most Likely Cluster di wilayah Kecamatan Pulau Punjung dan Secondary Cluster terdapat di wilayah Kecamatan Koto Baru dan berada dekat pasar dan jalan Lintas Sumatera. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB BTA (+) di Kabupaten Dharmasraya tahun 2015 adalah Tingkat pendidikan, pendapatan, pencahayaan, sedangkan ventilasi, keberadaan fasyankes, dan kepadatan hunian bukan merupakan faktor risiko. Faktor risiko paling dominan berhubungan dengan kejadian TB paru BTA (+) adalah pencahayaan. Faktor risiko yang penyebab kejadian TB BTA (+) setelah dikontrol analisis multivariat adalah pendapatan dan pencahayaan. Diharapkan pemanfaatan dan mengembangkan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Geografis dengan analisis spasial untuk kegiatan monitoring dalam program pencegahan dan penanggulangan penularan TB karena untuk mendapatkan titik koordinat hanya membutuhkan smartphone. Kata Kunci : TBA BTA (+), Faktor Risiko, cluster

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 28 Sep 2017 12:03
Last Modified: 28 Sep 2017 12:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/29663

Actions (login required)

View Item View Item