Irma Afriyanti, Irma (2017) Pembentukan Dispersi Padat Asam usnat-HPMC 2910 dengan Teknik Spray Drying. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Published Version Download (46kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
Penutup.pdf - Published Version Download (34kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (56kB) | Preview |
|
Text (skripsi fulltext)
Irma Afriyanti 1311011037.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Asam usnat yang berasal dari genus Usnea mempunyai aktifitas sebagai antimikroba. Berdasarkan biopharmaceutical classification system (BCS) asam usnat termasuk ke dalam kelas II dengan kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi. Kelarutan dalam air dari suatu zat aktif farmasetik memainkan peranan penting dalam disolusi, absorpsi, dan bioavailabilitasnya. Obat-obat yang mempunyai kelarutan kecil dalam air (poorly soluble drugs) seringkali menunjukan laju disolusi dan ketersediaan hayati yang rendah. Penelititan ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi dari obat yang sukar larut air, yaitu asam usnat dengan pembentukan dispersi padat menggunakan polimer hidrofilik HPMC 2910 dengan metode spray drying. Tiga formula disiapkan dengan perbandingan zat aktif:polimer 1:2, 1;1, dan 2:1 (b/b). Campuran fisik juga dibuat dengan menggunakan perbandingan 1:1 (b/b). Sampel dikarakterisasi dengan analisis difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi IR (FT-IR), Scanning Electron Microscopy (SEM), analisis uji kelarutan dilakukan dalam air suling bebas CO2, uji disolusi dilakukan dalam medium air suling bebas CO2 0,25 % b/v SLS, dan penetapan kadar asam usnat dalam Kloroform. Difraktogram sinar-X menunjukkan terjadinya penurunan intensitas puncak dari sampel. Analisis FTIR menunjukkan tidak terdapat interaksi kimia antara zat aktif dengan polimer. Pada hasil SEM menunjukkan terjadinya interaksi antara kedua zat yang mempengaruhi mofologi kristal masing-masing zat. Kelarutan obat meningkat dengan meningkatnya konsentrasi polimer. Rasio 1:2 menunjukkan kelarutan terbesar (3,36 kali). Tidak seperti kelarutan, laju disolusi asam usnat menurun dengan meningkatnya kosentrasi polimer karena terbentuknya lapisan difusi yang tebal oleh polimer.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 22 Sep 2017 11:52 |
Last Modified: | 09 Nov 2022 03:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/29548 |
Actions (login required)
View Item |