Bambang, Frinando (2017) PERANAN POLISI SEBAGAI PENYIDIK DALAM MELAKUKAN PENGOLAHAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (STUDI KASUS POLRESTA PADANG). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (abstrak)
COVER dan Abstrak.pdf - Published Version Download (177kB) | Preview |
|
|
Text (bab i)
BAB I.pdf - Published Version Download (777kB) | Preview |
|
|
Text (bab iv)
BAB IV.pdf - Published Version Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR%20PUSTAKA.pdf - Published Version Download (277kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
skripsi%20fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Dalam perkara pidana, Kepolisian berperan dalam mengungkap segala perkara pidana yang salah satunya adalah perkara tindak pidana pembunuhan. Dalam membuat terangnya suatu peristiwa pidana dalam menentukan tersangka, Polisi sebagai penyidik telah melakukan upaya-upaya yang terkoordinasi dengan melakukan pengolahan serta identifikasi terhadap tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari alat-alat bukti yang dibutuhkan dalam mengungkap tindak pidana kejahatan. Arti tempat kejadian perkara yaitu semua tempat kejadian perkara, baik yang berupa kejahatan, pelanggaran, maupun kecelakaan biasa yang biasanya menjadi urusan polisi. Oleh karena itu polisi harus memiliki keterampilan bertindak ditempat tersebut. Bila tidak mereka akan membuat kesalahan-kesalahan yang akibatnya menyebabkan bukti-bukti akan hilang. Permasalahan dalam skripsi ini adalah :a).Bagaimanakah peranan penyidik dalam melakukan pengolahan tempat kejadian perkara tindak pidana pembunuhan? b).Apasajakah kendala-kendala dalam proses pencarian bukti yang dilakukan penyidik pada saat pengolahan tempat kejadian perkara tindak pidana pembunuhan? Metode yang digunakan Yuridis Sosiologis yaitu pendekatan penelitian yang menekankan pada aspek hukum, dikaitkan dengan kenyataan di lapangan atau mempelajari tentang hokum positif suatu objek penelitian dan melihat kepada praktek dilapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan penyidik dalam melakukan pengolahan Tempat Kejadian Perkara Tindak Pidana Pembunuhan di Wilayah Polresta Padang meliputi: 1.)Melakukan pemeriksaan umum (General Observation) 2.) Penanganan saksi, korban dan pelaku. Kendala-kendala yang dihadapi seperti :a.)TKP telah dimasuki orang lain. b.) Lokasi TKP jauh dari jangkauan.c.) Cuaca.d.) Jumlah personel yang terbatas. Diharapkan dalam proses melakukan pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyidik Polresta Padang sebaiknya tanggap dan cepat dalam menangani suatu tindak pidana pembunuhan yang terjadi dalam wilayah hokum Polresta Padang. Karena menghindari masyarakat atau warga sekitar dari lokasi tindak pidana yang dapat mengganggu dan atau dapat merusak TKP dari kondisi awalnya, dengan cara menempatkan personil pengamanan TKP dan memasang GarisPolisi (Police Line). Pada saat melakukan pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebaiknya para penyidik Polresta Padang menggunakan sarung tangan pada saat memeriksa atau mengidentifikasi TKP. Karena apabila pada saat identifikasi di TKP dan penyidik tidak menggunakan sarung tangan, memungkinkannya barang-barang di TKP tersentuh oleh penyidik yang tidak menggunakan sarung tangan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ismansyah., SH., MH |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 18 Sep 2017 16:08 |
Last Modified: | 18 Sep 2017 16:08 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/29468 |
Actions (login required)
View Item |