EKSISTENSI VISUMET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi Kasus di Kepolisian Resort Kota Padang)

ANTONIO, DESTIN (2013) EKSISTENSI VISUMET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi Kasus di Kepolisian Resort Kota Padang). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
354.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (528kB)

Abstract

Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap penyidik dalam menangani tindak pidana perkosaan serta peranan visum et repertum yang di berikan oleh keterangan dokter ahli forensik. Adapun perumusan masalah dalam pembahasan ini adalah, bagaimanakah peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan, bagaimana sikap penyidik terhadap hasil visum et repertum yang tidak memuat tanda kekerasan terhadap korban perkosaan, apakah tindakan yang dilakukan oleh penyidik dalam mengungkap tindak pidana perkosaan. Dalm penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian hukum sosiologis/empiris yaitu metode penelitian yang menekankan praktek di lapangan untuk mendapatkan data primer dari pihak yang berwenang pada Kepolisian Resort Kota Padang, dengan cara melakukan wawancara kepada Brigadir Rio Teguh Putra, serta penelitian kepustakan untuk mendapatkan data sekunder dengan mempelajari hasil penelitian dari para sarjana serta buku-buku yang ada hubungannya dengan pokok pembahasan penulis, setelah itu penulis menganalisa data tersebut secara kualitatif yang disusun dalam bentuk skripsi. Kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan bahwa keberadaan visum et repertum selalu di butuhkan dalam setiap penyidikan tindak pidana perkosaan, visum et repertum dapat memberi petunjuk mengenai adanya unsur persetubuhan dan unsur kekerasan. Hasil yang termuat dalam visum et repertum dapat menjadi bukti permulaan bagi penyidik untuk melakukan penindakan lainnya dalam mengungkap suatu kasus tindak pidana perkosaan, dalam hal visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan mengenai tanda kekerasaan pada diri korban. Tindakan yang dimaksud ini seperti pemeriksaan pelaku, saksi-saksi, dan korban untuk mendapatkan keterangan selengkap mungkin, pemeriksaan dan penyitaan benda-benda yang dapat menjadi barang bukti terjadinya tindak pidana perkosaan khususnya yang menunjukan terjadinya unsur kekerasan terhadap korban, serta bila perlu dilakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 02 Mar 2016 04:18
Last Modified: 02 Mar 2016 04:18
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2913

Actions (login required)

View Item View Item