MEMPELAJARI PEMBENTUKAN ADDUCT ANTARA BENZ(a)ANTRASENA TERSUBSTITUSI ETIL DAN METIL DIOL EPOKSIDA DENGAN SITOSIN MENGGUNAKAN METODE SEMIEMPIRIS AM1

ANDIKA, MINANG SEJAHTERA (2015) MEMPELAJARI PEMBENTUKAN ADDUCT ANTARA BENZ(a)ANTRASENA TERSUBSTITUSI ETIL DAN METIL DIOL EPOKSIDA DENGAN SITOSIN MENGGUNAKAN METODE SEMIEMPIRIS AM1. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text 953.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Telah dilakukan analisis pembentukan adduct dari reaksi antara benz(a)antrasena tersubstitusi etil dan metil diol epoksida dengan sitosin menggunakan metode semiempiris AM1. Analisis tautomer sitosin relatif paling mungkin terbentuk juga dilakukan. Benz(a)antrasena merupakan salah satu derivat Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) yang memiliki sifat karsinogen. Beberapa senyawa karsinogen bertindak melalui mekanisme genotoksik seperti pembentukan DNA adduct. Substitusi gugus metil di berbagai posisi dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas karsinogen. Posisi 7,11 dan 8,12 diketahui memiliki aktivitas karsinogen. Ada tiga kemungkinan posisi terbentuknya adduct yaitu pada N cincin enam, N substituen, dan O substituen. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa sitosin 1 merupakan tautomer sitosin relatif paling mungkin terbentuk dengan nilai energi total dan entalpi pembentukan relatif paling rendah. Posisi 7,11 relatif paling mungkin membentuk adduct dibandingkan posisi 8,12. Adduct akan relatif paling mungkin terbentuk pada posisi O substituen dengan nilai energi total dan entalpi pembentukan relatif paling rendah yaitu -115474,291246 kkal/mol dan -67,914834 kkal/mol, masing-masingnya. Nilai transfer muatan (N) menunjukkan bahwa sitosin 1 bertindak sebagai akseptor elektron dan benz(a)antrasena diol epoksida bertindak sebagai donor elektron dalam pembentukan adduct antara keduanya. Kata Kunci: Sitosin, benz(a)antrasena, diol epoksida, adduct, AM1

Actions (login required)

View Item