Pengembangan Mesin Pencacah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Pembuatan Kompos

Ahmad, Arif (2017) Pengembangan Mesin Pencacah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Pembuatan Kompos. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
BAB V Kesimpulan Saran.pdf - Published Version

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (227kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Gabungan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Februari 2017 di Laboratorium Produksi dan Manajemen Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan, evaluasi teknis dan ekonomis terhadap mesin pencacah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk kompos dengan empat kadar air TKKS berbeda yaitu 39,334%, 48,929%, 59,374% dan 73,296%. Pada penelitian ini digunakan bahan baku dengan ukuran dmayor ± 35 cm dan dminor ± 21 cm. Setiap perlakuan kadar air TKKS berbeda dilakukan 3 kali pengulangan, masing-masing ulangan menggunakan 8 kg TKKS. Pengembangan dilakukan pada sebagian casing bagian atas yang sebelumnya terbuat dari plat menjadi bahan transparan dan ukuran output sebelumnya 16 cm x 9,5 cm menjadi 26 cm x 9,5 cm. Pengamatan yang dilakukan adalah frekuensi putar mesin pencacah TKKS, feeding time, kapasitas pencacahan, rendemen, tingkat kebisingan, persentase TKKS tidak tercacah, efisiensi, ukuran cacahan, laju konsumsi bahan bakar. TKKS dengan kadar air 39,334% unggul pada waktu pencacahan, feeding time, kapasitas pencacahan, rendemen dan ukuran hasil cacahan dibanding TKSS dengan kadar air 48,929%, 59,374% dan 73,296%. Kapasitas pencacahan tertinggi didapatkan pada kadar air TKKS 39,334% yaitu sebesar 419,981 kg/jam dengan biaya pokok terendah Rp 43,523,-/kg. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dengan nilai 81,46 kg/jam, kapasitas pencacahan naik. Hasil cacahan dengan ukuran 0,5-1 cm paling banyak dihasilkan pada kadar air TKKS 39,334% yaitu sebesar 65%. Titik impas terkecil didapat pada kadar air TKKS 73,296% yaitu Rp 55.846,601,-/tahun. Berdasarkan pengujian ini, bahan baku dengan kadar air TKKS 39,334% dianjurkan agar pencacahan lebih baik. Selain itu, ukuran bahan baku dan feeding time sangat mempengaruhi proses pencacahan. Kata Kunci : kadar air TKKS, kapasitas, pencacahan

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Mislaini R., S.TP. MP
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
T Technology > T Technology (General)
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian
Depositing User: s1 Teknik Pertanian
Date Deposited: 01 Aug 2017 12:47
Last Modified: 01 Aug 2017 12:47
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/28949

Actions (login required)

View Item View Item