MAULIDYA, HASANA P. (2015) HUBUNGAN ANTARA KONDISI MASTITIS SUBKLINIS DAN pH SUSU DENGAN PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA DI PETERNAKAN KAMBING PERAH RANTING MAS, KECAMATAN CANDUANG, KABUPATEN AGAM. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.
Text
885.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Produksi susu di Indonesia masih rendah, salah satu ternak yang menghasilkan produksi susu adalah kambing Peranakan Ettawa (PE) yang merupakan kambing hasil persilangan antara Kambing Ettawa dengan Kambing Kacang. Kambing PE dapat beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia. Kambing PE memiliki kemampuan memproduksi susu sebanyak 1,5-2 liter per hari (Setiawan dan Tanius, 2003). Produksi ini dapat berkurang karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi susu adalah mastitis. Mastitis adalah penyakit peradangan pada kelenjar susu. Penyakit mastitis terbagi menjadi 2 macam, yaitu mastitis klinis dan mastitis subklinis.Mastitis klinis adalah penyakit radang pada ambing yang menunjukkan gejala fisik pada ternak perah.Sedangkan mastitis subklinis adalah penyakit radang pada ambing yang tidak menunjukkan gejala-gejala terinfeksinya sehingga sulit dalam mendeteksi penyakit ini. Penyakit mastitis subklinis adalah penyakit yang paling sering terjadi pada ternak perah.Menurut Sudarwanto (1999) bahwa kejadian mastitis yang terjadi di Indonesia, terdapat 97-99% merupakan kejadian mastitis subklinis, sedangkan 2-3% merupakan kejadian mastitis klinis yang terdeteksi. Sedangkan kejadian mastitis subklinis pada kambing berkisar 9-50%. Umumnya, para peternak kurang mengetahui tentang penyakit mastitis subklinis.Apabila ternak yang terinfeksi penyakit mastitis subklinis dibiarkan dan tidak ada penanganan dari peternak kepada ternak yang terserang penyakit ini. Hal ini sangat merugikan bagi peternak dan ternaknya, karena dapat menurunkan produksi susu dan kualitas susu. Mastitis dalam keadaan parah dapat membuat puting tidak dapat berfungsi lagi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan biaya perawatan dan pengobatan, dan pengafkiran ternak lebih awal. Penyakit mastitis subklinis juga dapat menular pada ternak lain yang sehat saat melalui manajemen pemerahan yang tidak baik. Selain dapat menurunkan produksi susu, mastitis subklinis juga dapat mempengaruhi pH susu sehingga pH susu cenderung meningkat. Meningkatnya pH susu disebabkan adanya metabolisme mikroorganisme penyebab mastitis di dalam ambing. Hal ini akan mempengaruhi kualitas susu dan akan menurunkan kualitas susu. Ada beberapa cara pengujian mastitis secara tidak langsung, salah satunya adalah pengujian dengan menggunakan reagen California Mastitis Test (CMT). Prinsip kerja dari reagen CMT adalah apabila dilakukan pengujian mastitis dengan menggunakan reagen CMT, maka akan terjadi koagulasi pada susu dari ternak yang terinfeksi mastitis. Kloppert, Labohm, Postupka and Wolter (1999) menyatakan bahwa perubahan pH sebagai parameter juga dapat digunakan untuk mendiagnosis mastitis subklinis. Berdasarkan kondisi di atas, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kondisi Mastitis Subklinis dan pH Susu dengan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa di Peternakan Kambing Perah Ranting Mas, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam”. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana hubungan antara kondisi mastitis subklinis dengan produksi susu, 2. Bagaimana hubungan antara pH susu dengan produksi susu, 3. Bagaimana hubungan antara kondisi mastitis subklinis dan pH susu dengan produksi susu Kambing PE di Peternakan Kambing Perah Ranting Mas, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi mastitis subklinis dan pH susu dengan produksi susu kambing PE di Peternakan Kambing Perah Ranting Mas, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah menambah wawasan penulis mengenai produksi susu Kambing PE dan sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang produksi kambing PE. E. Hipotesis Terdapat hubungan antara kondisi mastitis subklinis dan pH susu dengan produksi susu Kambing PE.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Ms Randa Erdianti |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 03:11 |
Last Modified: | 02 Mar 2016 03:11 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2857 |
Actions (login required)
View Item |