SYAHRONI, SYAHRONI (2015) PROSES PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN DATA PERMOHONAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH KARYAWAN BANK. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text
914.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (823kB) |
Abstract
Pelanggaran terhadap prosedur pemberian kredit dapat dikategorikan terhadap kejahatan perbankan. Salah satu pelanggaran terhadap prosedur tersebut yang banyak terjadi adalah pemalsuan data permohonan kredit yang dilakukan oleh karyawan bank. Biasanya yang melakukan hal tersebut adalah karyawan bagian marketing dengan alasan untuk pencapaian target yang diberikan oleh pihak bank. Volume transaksi yang besar seperti kredit perumahan dan kredit komersil yang dilakukan oleh perbankan sangat sulit untuk dimonitor. Dengan demikian mudah untuk melakukan penipuan ditengah banyaknya jumlah transaksi yang legal. Permasalahan dalam tulisan ini adalah : Pertama, bagaimanakah proses penyelesaiain perkara tindak pidana pemalsuan data permohonan kredit yang dilakukan oleh karyawan bank. Kedua, apakah kendala yang dihadapi dalam proses penyelesaian perkara tindak pidana pemalsuan data permohonan kredit yang dilakukan oleh karyawan bank. Ketiga, apakah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak pidana pemalsuan data permohonan kredit yang dilakukan oleh karyawan bank. Metode yang digunakan adalah yuridis empiris atau sosiologis, yaitu pendekatan yang melihat atau mengkaji ketentuan hukum yang berlaku dan kemudian membandingkannya dengan apa yang terjadi di lapangan atau di tengah masyarakat. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa a) Proses penyelesaian perkara tindak pidana data permohonan kredit yang dilakukan oleh karyawan bank dimaksudkan untuk menunjukkan rangkaian tindakan atau perbuatan yang dimulai dari penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan. b)kendala yang dihadapi dalam proses penyelesaian perkara tindak pidana pemalsuan data permohonan kredit pada tingkat penyidikan diantaranya adalah kendala dalam menghadirkan dan meminta keterangan saksi, kurangnya jumlah penyidik yang memahami tentang tindak pidana perbankan khususnya mengenai pemalsuan data permohonan kredit. Pada tingkat penuntutan kendala yang dialami diantaranya adalah kurang berjalannya koordinasi yang baik antara penyidik dengan penuntut umum, serta seringnya bolak balik berkas perkara. c) langkah yang dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak pidana pemalsuan data permohonan kredit diantaranya adalah dengan melakukan pengawasan terhadap kredit serta penerapan prinsip mengenal nasabah atau KYC. Kata Kunci: proses penyelesaian perkara tindak pidana pemalsauan data permohonan kredit.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Tesis |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 02:39 |
Last Modified: | 02 Mar 2016 02:39 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2774 |
Actions (login required)
View Item |