Melisa, Afnarani (2017) PENGARUH JENIS INOKULUM (PROBION dan Phanerochaete chrysosporium) dan LAMA FERMENTASI PELEPAH dan DAUN SAWIT TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR, DAN BETN SECARA IN - VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover and abstract)
PENGARUH JENIS INOKULUM.pdf - Published Version Download (52kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (45kB) | Preview |
|
|
Text (bab 5)
bab 5.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (dapus)
dapus.pdf - Published Version Download (53kB) | Preview |
|
Text (skripsi text full)
skripsi lengkap melisa.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
PENGARUH JENIS INOKULUM (PROBION dan Phanerochaete chrysosporium) dan LAMA FERMENTASI PELEPAH dan DAUN SAWIT TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR, DAN BETN SECARA IN – VITRO MELISA AFNARANI, dibawah bimbingan Dr. Ir. Yuliaty Shafan Nur, MS dan Dr. Ir. Irsan Ryanto H Bagian Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2017 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi jenis inokulum (probion dan P.chrysosporium) dan lama fermentasi yang paling baik untuk memfermentasi pelepah dan daun sawit terhadap Kecernaan Serat Kasar (SK), Lemak Kasar (LK), dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) secara in-vitro. Pelepah dan daun sawit (PDS) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelepah dengan daun dan lidi sawit yang dicincang halus. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, dimana faktor A (jenis inokulum: Probion 0,25% dan P. chrysosporium 7%) dan Faktor B (lama fermentasi: 14,21,28 hari) dengan 3 kali ulangan sebagai kelompok. Kelompok didasarkan atas 3 kali pengambilan cairan rumen sapi yang berbeda. Peubah yang diamati adalah Kecernaan Serat Kasar, Lemak Kasar, dan BETN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi PDS menggunakan probion dan P.chrysosporium dengan lama fermentasi berbeda memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan serat kasar, lemak kasar, dan kecernaan BETN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian P. chrysosporium selama 14 hari memberikan hasil terbaik terhadap kecernaan serat kasar, lemak kasar, dan BETN. Kata Kunci : fermentasi, kecernaan, pelepah dan daun sawit (PDS), P. chrysosporium, probion
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir, Yuliaty Shafan Nur, MS |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 Fakultas Peternakan |
Date Deposited: | 26 Jul 2017 16:13 |
Last Modified: | 26 Jul 2017 16:13 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/27726 |
Actions (login required)
View Item |