MANGIFERA, INDHISATIVA ALLAGAN (2015) HUBUNGAN KERJA PIHAK PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN BURUH PEREMPUAN Studi pada Perusahaan PT. Mitra Kerinci, Kabupaten Solok Selatan. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.
Text
845.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan, termasuk perlakuan yang sama terhadap para penyandang cacat. Di perusahaan perkebunan teh PT. Mitra Kerinci buruh perempuan mendominasi terutama di bagian pemetikan teh. Relasi atau hubungan kerja antara pihak perusahaan perkebunan dengan buruh pemetik perempuan menjadi latar belakang penelitian yang bertujuan untuk melihat sistem kerja dan sistem upah yang diterapkan oleh perusahaan, pemenuhan hak-hak buruh perempuan pemetik teh dan penyebab pemenuhan hak-hak buruh perempuan pemetik teh di perusahaan perkebunan teh PT. Mitra Kerinci. Teori yang digunakan adalah Feminisme Marxis, menurut kaum Feminisme Marxis ekonomi kapitalis mengakibatkan perempuan berada pada posisi kurang beruntung. Pada zaman kapitalisme penindasan terhadap perempuan dilanggengkan oleh berbagai cara dan alasan karena menguntungkan, yaitu Pertama, domestikasi perempuan, perempuan dianggap kurang penting, kurang berharga, dan tidak berdaya sehingga perempuan diposisikan sebagai pekerja domestik (rumah tangga). Kedua, perempuan disubordinasi ke pekerja murah dan kondisi buruk dan perempuan dianggap sebagai pekerja sekunder. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi serta wawancara mendalam (tidak berstruktur). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pekerjaannya buruh menggunakan peralatan kerja, peralatan yang disediakan oleh perusahaan hanya gunting manual, selebihnya disediakan oleh buruh pemetik teh itu sendiri. Seluruh buruh perempuan pemetik teh bekerja menggunakan gunting petik manual. Buruh pemetik tidak bekerja secara individu melainkan secara kelompok. Buruh perempuan pemetik teh berstatus pekerja harian lepas bekerja dengan sistem borongan oleh sebab itu cara menentukan upah para buruh pemetik teh yaitu berdasarkan hasil jumlah pucuk teh (kg) dan mutu teh yang didapatkan oleh pekerja setiap hari. Pemenuhan hak-hak buruh perempuan tergantung klasifikasi pekerja. Hak-hak pekerja perempuan yang menjadi karyawan tetap dipenuhi oleh perusahaan akan tetapi hak-hak buruh perempuan pemetik teh yang berstatus pekerja harian lepas, tidak dipenuhi oleh perusahaan. Hak-hak pekerja perempuan yang berstatus karyawan tetap dipenuhi oleh perusahaan penyebabnya karena perusahaan mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak-hak pekerja perempuan sesuai dengan undang-undang Ketenagakerjaan. Tetapi hak-hak buruh perempuan yang berstatus pekerja harian lepas tidak dipenuhi oleh perusahaan dengan alasan hal itu tidak lagi menjadi tanggung jawab perusahaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Ms Randa Erdianti |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 02:38 |
Last Modified: | 02 Mar 2016 02:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2769 |
Actions (login required)
View Item |