Supriadi, Supriadi (2017) Optimalisasi Status Kelembagaan Akademi Farmasi Provinsi Jambi Sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Farmasi Melalui Upaya Peningkatan Manajemen Alih Kelola Institusi. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (608kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
2. PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (210kB) | Preview |
|
|
Text (Kesimpulan)
3. KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (155kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (390kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full)
5. Tesis Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pelaksanaan proses alih kelola pada institusi Akademi Farmasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Alih kelola Akademi Farmasi Provinsi Jambi, dengan mengetahui permasalahan yang diketemukan, bagaimana peran pemda dalam menyikapi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalahprovinsi deskriptif kualitatif dengan menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan data yang ada, serta dengan dilengkapi dengan wawancara lansung kepada Direktur Akademi farmasi, Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur III, Kasubag tata usaha, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dan Biro Organisasi Pemda Jambi. Hasil evaluasi pelaksanan proses alih kelola tersebut bahwa untuk salah satu prioritas persiapan percepatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses akreditasi institusi. Hasil dari proses Akreditasi tersebut didapat dengan jenjang C dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) nilai C.Kendala lain ditemukan antara lain daari segi tenaga pengajar (Dosen) yang linear atau dari Magister Farmasi (S2), sampai dengan tahun 2017masih kekurangan tenaga sebanyak 4 orang (66,66%). Dari 19 dosen tetap baru 2 orang atau 10,52% yang berkualifikasi Magister Farmasi. Untuk tenaga penunjang akademik seperti pranata laboratorium masih kekurangan sebanyak 4 orang (50%), untuk tenaga kepustakaan kurang 2 orang (50%), tenaga satuan pengamanan kurang 1 orang (25 %), tenaga kebersihan kurang 3 orang (50%), serta tenaga sistim informasi kurang 1 orang (50%). Untuk kepagawaian total kekurangan sebanyak 14 orang (41,17%). Akademi farmasi sampai dengan tahun 2017 ini masih berada dalam kewenangan Pemerintahan Daerah, Akademi Farmasi bersama Dinas kesehatan, Biro organisasi pemerintah provinsi jambi melaksanakan rapat koordinasi dan memilih opsi bahwa akademi farmasi dialih kelolakan ke Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa Akademi farmasi siap untuk dialihkelolakan ke Politeknik Kesehatan Kemenkes dan kendala yang masih ada dalam proses antara lain adalah status kelembagaan yang masih berada di bawah Pemerintahan Provinsi Jambi, kurangnya dosen dari S2 Farmasi. Kata Kunci : Akademi Farmasi, Alih Kelola Institusi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Dachriyanus,Apt |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 farmasi farmasi |
Date Deposited: | 27 Sep 2017 10:39 |
Last Modified: | 27 Sep 2017 10:39 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/27599 |
Actions (login required)
View Item |