ANALISIS PENGARUH FDI, HUTANG LUAR NEGERI, PMDN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE (1993-2013)

RAHMA, FITRI (2015) ANALISIS PENGARUH FDI, HUTANG LUAR NEGERI, PMDN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE (1993-2013). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
901.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Setiap Negara terutama Negara berkembang seperti Indonesia selalu berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pesat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur yang penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara. Ahli ekonomi Keynes dan Harold Domar mengemukakan bahwa peningkatan konsumsi, investasi, peningkatan pengeluaran pemerintah, serta peningkatan kegiatan ekspor dan impor merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Sebagai Negara berkembang, Indonesia tentunya masih memiliki banyak masalah yang umumnya dihadapi oleh Negara-negara yang sedang berkembang lainnya. Seperti mengurangi tingkat kemiskinan, mengatasi ketidakmerataan pendapatan, mengurangi tingkat penganguran, dan sebagainya. Oleh karena itu, Indonesia masih harus bekerja keras untuk mengatasi permasalahan yang ada demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan dana yang besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional ini akan digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dengan cara meningkatkan jumlah lapangan kerja yang tersedia, mengembangkan teknologi yang mutakhir, dan pembangunan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Disinilah peran serta investasi mempunyai cakupan yang cukup penting karena sesuai dengan fungsinya sebagai penyokong pembangunan dan pertumbuhan nasional melalui pos penerimaan Negara sedangkan tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat. Alur investasi merupakan pembentukan modal yang mendukung peran swasta dalam perekonomian yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam teorinya Harrold Domar menyatakan bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan investasiinvestasi baru seperti investasi dalam negeri maupun investasi asing. Semakin banyak tabungan yang diinvestasikan, maka semakin cepat pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi secara rill, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada setiap tabungan dan investasi tergantung dari tingkat produktivitas investasi tersebut (Todaro, 2000) Sukmawati (2005) dan Setiawan (2006) menguji pengaruh penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1981-2005 dengan hasil penanaman modal dalam negeri (PMDN) merupakan faktor yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia Kemudian, penelitian yang telah dilakukan oleh Leonce Ndikumana mengemukakan bahwa penanaman modal asing langsung (FDI) merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Negara yang sedang berkembang. Selanjutnya menurut Bashir dkk (2013) peran investasi asing langsung (FDI) ini telah diakui secara luas sebagai salah satu faktor penting untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Azam dan Lukman (2010) dalam penelitiannya yang melakukan anlisis terhadap jumlah FDI inflow dan pengaruhnya di tiga Negara yang sedang berkembang, mengemukakan bahwa FDI merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan modal di Negara yang sedang berkembang. Selain investasi asing, solusi lain sebagai sumber pembiayaan yang berasal dari luar negeri adalah utang luar negeri. Hutang luar negeri dapat di lakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta (Atmadja,2000). Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, utang luar negeri telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pembangunan di Indonesia. Bahkan utang luar negri telah menjadi sumber utama untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan memberikan kontribusi yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari tahun ketahun perkembangan utang luar negeri Indonesia mengalami perkembangan yang fluktuatif, begitu juga halnya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ayali dan Felix (2008) dan Balaz (2012) menyatakan bahwa utang luar negeri dan investasi asing langsung (FDI) memberikan kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi terutama di negara yang sedang berkembang. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Patillo (2002), mengungkapkan bahwa hutang luar negeri memang dapat berisiko terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang, karena hutang luar negeri akan menjadi beban yang lebih besar bagi neraca pembayaran suatu negara bila terjadi perubahan kurs yang lebih besar. Namun demikian Kumar and J. woo (2010) dan Checherita and P. Rother (2010), mengemukakan bahwa utang terutama hutang pemerintah masih diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara Pertumbuhan GDP sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga tidak terlepas dari peran pengeluaran pemerintah di sektor layanan publik. Pengeluaran pemerintah diukur dari total belanja rutin dan belanja pembangunan yang dialokasikan dalam anggaran Negara. Pada umumnya pengeluaran pemerintah membawa dampak positif bagi pertumbuhab ekonomi. Hasil penelitian Highum (2006), Kotakorpi dan Laamanen (2007), Guisan dan Exposito (2010), Hessami (2010), Kim (2011), dan Kiya (2012) mengungkapkan bahwa pengeluaran pemerintah sudah efektif dan efisien dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mereka mengatakan bahwa sektor-sektor yang memiliki peran besar dalam pembangunan suatu bangsa karena kemampuannya mendorong kesejahteran masyarakat adalah sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor infrastruktur. Kemudian Penelitian dari Swaby (2007) dan Alexiou (2009) juga menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah untuk investasi publik berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain meningkatkan investasi publik, pemerintah juga berusaha untuk menciptakan situasi yang kondusif seperti menjaga keamanan dan ketertiban serta mempermudah birokrasi untuk meningkatkan kegiatan penanaman modal dalan negeri (PMDN). Dalam beberapa tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Pada tahun 2004, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mencapai sebesar 5,03% dan terus meningkat sampai tahun 2011 yakni sebesar 6,19 %. Meningkatnya GDP diikuti oleh meningkatnya investasi, hutang luar negeri, dan pengeluaran pemerintah. Data Perkembangan GDP, FDI, Hutang Luar Negeri, PMDN, dan Pengeluaran Pemerintah (Miliar Rupiah) Tahun GDP FDI HLN PMDN GE 2009 2178850.37 1359060 1575200 37799.8 937382 2010 2314458.8 1473110 1729638.36 60626.3 1042117 2011 2464676.5 1709670 1811701.52 76000.7 1294999 2012 2618139.2 1803701.85 1978358 92182.1 1491410 2013 2748122.2 1977540 2125437 128150.6 1650564 Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) dan Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Perkembangan realisasi FDI yang masuk ke Indonesia 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2011 dengan total FDI mencapai Rp 1.709.670 miliar atau meningkat sekitar 16.06 %. Kegiatan investasi pada tahun-tahun berikutnya berlangsung dengan baik dan meningkat hinga akhir periode dengan total FDI mencapai Rp 1977540 miliar. Kinerja hutang luar negeri Indonesia jug menunjukkan trend yang yang sama. Dalam kurun waktu 2009-2013, hutang luar negeri Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selama 5 tahun terakhir, rata-rata realisasi hutang luar negeri Indonesia mencapai 7,7 %. Sebagaimana halnya dengan FDI dan utang luar negeri, PMDN dan Pengeluaran pemerintah juga menunjukkan tren yang meningkat. Tahun 2009 tercatat nilai realisasi PMDN Indonesia adalah sebesar Rp 37799.8 miliar. Pada tahun-tahun berikutnya nilai realiasasi PMDN terus meningkat. Peningkatan paling signifikan terjadi tahun 2010 dengan peningkatan mencapai 60,39 %. Kemudian perkembangan pengeluaran pemerintah 5 tahun terakhir ini juga terus meningkat. Peningkatan paling signifikan terrjadi pada tahun 2011 sebesar 24.27 %. dengan nilai sebesar Rp 1,294,999 miliar. Peningkatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan karena adanya dukungan dari keempat variabel independen tersebut. Berdasarkan berbagai permasalahan yang dikemukakan di atas utang luar negeri, penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun belakangan terdapat banyak kontradiksi dalam teori dan penerapannya di Indonesia, maka yang akan diteliti dan dibahas dalam tulisan ini adalah masalah utang luar negeri, penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, dan pengeluaran pemerintah dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dengan mengangkat judul : “Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri , Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi : Kasus Indonesia”

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Ms Lyse Nofriadi
Date Deposited: 02 Mar 2016 02:27
Last Modified: 02 Mar 2016 02:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2719

Actions (login required)

View Item View Item