Hubungan Unsur Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman Tahun 2007-2016

Delvalianggi, Delvalianggi (2017) Hubungan Unsur Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman Tahun 2007-2016. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 6 Kesimpulan dan Saran)
BAB Akhir.pdf - Published Version

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (235kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Tujuan Penelitian Incidence Rate penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman menempati urutan ke-3 tertinggi di Provinsi Sumatera Barat tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran spasial dan temporal peningkatan kasus DBD, serta mengetahui hubungan unsur iklim dengan kejadian DBD di Kota Pariaman tahun 2007-2016. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi dengan jenis time series study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan data unsur iklim yang tercatat di BMKG Sicincin tahun 2007-2016. Pengolahan data menggunakan analisis spasial dengan ArcView GIS dan analisis korelasi regresi linier. Hasil Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah kasus DBD di Kota Pariaman tahun 2007-2016 adalah 5.87 kasus, rata-rata suhu 25.62°C, curah hujan 336.33 mm, hari hujan 16.17 hari, lama penyinaran matahari 44.11%, kelembapan udara 86.14%, dan kecepatan angin 0.86 knots. Secara spasial diketahui bahwa Kecamatan Pariaman Tengah merupakan daerah risiko tinggi penyakit DBD, sedangkan secara temporal diketahui bahwa peningkatan kejadian DBD terjadi pada bulan Agustus-Oktober, serta Desember-Januari. Hasil analisis kejadian DBD dengan unsur iklim yaitu suhu (p = 0.116), curah hujan (p = 0.227), hari hujan (p = 0.069), lama penyinaran matahari (p = 0.004), kelembapan udara (p = 0.611), dan kecepatan angin (p = 0.004). Kesimpulan Variabel yang berperan sebagai faktor risiko peningkatan kasus DBD adalah lama penyinaran matahari dan kecepatan angin. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Pariaman untuk meningkatakan upaya pencegahan dan pengendalian DBD seperti pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyuluhan, dan fogging fokus terutama pada bulan Agustus - Maret dan difokuskan pada Kecamatan Pariaman Tengah. Daftar Pustaka : 51 (2002-2016) Kata Kunci : DBD, Ekologi, Unsur Iklim

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Masrizal Dt. Mangguang, SKM, M. Biomed
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 25 Jul 2017 09:57
Last Modified: 25 Jul 2017 09:57
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/26735

Actions (login required)

View Item View Item