suhadi, adha (2017) PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE MELALUI MEDIASI PENAL DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DI INDONESIA. Masters thesis, Universitas Anndalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (342kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1-Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version Download (528kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5-Kesimpulan dan saran)
BAB 5.pdf - Published Version Download (174kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (196kB) | Preview |
|
Text
tesisFull.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Salah satu wujud implementasi Restorative Justice ialah melalui mediasi penal yang dipandang sebagai suatu pola penyelesaian perkara pidana yang berakar dari budaya masyarakat tradisional, lalu kemudian dikemas dalam terminologi kontemporer. Dewasa ini ditengah Kuantitas jumlah Hakim yang tidak memadai serta dibarengi dengan melimpahnya kuantitas perkara yang masuk ke pengadilan sehingga pada akhirnya mengganggu kinerja pengadilan. Mediasi penal dirasa mampu menjadi alternatif penyelesaian sengketa perkara pidana khususnya Tindak Pidana Penggelapan di Indonesia. Adanya fenomena-fenomena penumpukan perkara di pengadilan negeri tersebut seyogyanya dapat diselesaikan melalui Mediasi penal ditingkat penyelidikan maupun penyidikan tanpa harus melanjutkan proses berperkara ke tingkat pengadilan, tentu saja dengan memilah-milah perkara pidana tertentu yang mampu ditangani dengan metode mediasi antara korban dan pelaku tindak pidana. Permasalahan dalam penelitian adalah Bagaimana Proses Restorative Justice Melalui Mediasi Penal dalam menangani Tindak Pidana Penggelapan Di Indonesia serta Apakah penyelesaian Tindak Pidana Penggelepan melalui Pendekatan Restorative Justice Sejalan dengan Konsep Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Normatif dengan Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) dan Pendekatan Konseptual ( Conceptual approach). Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa Ide pendekatan Restorative Justice melalui mediasi penal tersebut tidak dapat diterapkan pada semua bentuk tindak pidana Penggelapan. Hanya tindak pidana Penggelapan yang bersifat ringan saja seperti yang terdapat dalam pasal 373 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia, metode yang digunakan pun berbentuk Metode Informal Mediation yang tata caranya wajib berprinsip pada musyawarah mufakat dan wajib diketahui oleh masyarakat sekitar dengan menyertakan RT/RW. Sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana pun dapat berupa ganti rugi ataupun sanksi tertentu yang bentuknya disepakati oleh kedua belah pihak Sistem Peradilan Pidana Konvensioanal yang mendasarkan kepada Kitab Undang-undang hukum acara pidana, tidak mengenal metode Restorative Justice dalam menangani tindak pidana penggelapan, namun hal tersebut dapat dilakukan jika didasarkan pada azas proporsionalitas dan azas subisudiaritas yang dianut dalam kitab undang-undang hukum Pidana Indonesia. Kata kunci : Restorative Justice, Mediasi Penal
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Ismansyah S.H M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu hukum |
Date Deposited: | 24 Jul 2017 09:07 |
Last Modified: | 24 Jul 2017 09:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/26662 |
Actions (login required)
View Item |