FUNGSI DAN MAKNA BAHASA MANTRA DI KABUPATEN SOLOK: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK

AFDALISMA, AFDALISMA (2015) FUNGSI DAN MAKNA BAHASA MANTRA DI KABUPATEN SOLOK: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
614.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (880kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bentuk lingual yang digunakan dalam bahasa mantra di Kabupaten Solok. 2) Menganalisis fungsi bahasa mantra yang berasal dari Kabupaten Solok. 3) Mendeskripsikan makna yang terkandung pada bahasa mantra di Kabupaten Solok. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data berupa metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan simak bebas libat cakap (SBLC) serta didukung dengan teknik rekam dan catat. Metode cakap dengan teknik dasar yang digunakan berupa teknik pancing dan teknik lanjutan berupa teknik cakap semuka, teknik rekan, teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan metode padan berupa padan translational dan referensial dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik hubung banding membedakan (HBB). Metode dan teknik penyajian hasil analisis data berupa metode formal dan informal. Hasil analisis terhadap bahasa mantra yang berasal dari Kabupaten Solok menunjukkan bahwa bentuk lingual bahasa mantra terdiri dari kata, frasa, klausa, dan bentuk lain berupa pantun. Namun, bentuk lingual bahasa mantra yang paling banyak ditemukan berupa kata salah satunya kata luko, karena bentuk kata dalam analisis fungsi dan makna lebih mudah dipahami penggunaannya. Hasil analisis terhadap fungsi bahasa mantra menunjukkan bahwa terdapat lima fungsi berupa fungsi informasional, ekspresif, direktif, estetik, dan fatik. Fungsi bahasa mantra yang paling dominan ditemukan berupa fungsi informasional, salah satunya frasa ayia liyua yang berkaitan dengan bahan pengobatan tradisional, serta fungsi lain berupa penyakit yang diderita, hubungan pemantra dengan Tuhan, hubungan manusia dengan hewan, tumbuhan dan makhluk gaib, respon dan hukuman untuk yang dimantrai. Hasil analisis makna bahasa mantra cendrung menemukan makna konotatif, baik yang berkonotasi positif maupun negatif. Namun yang paling banyak ditemukan berupa makna yang berkonotasi positif contohnya kata tawa yang berkonotasi positif. Selain itu, juga ditemukan makna yang berhubungan dengan keadaan sosial dan kehidupan masyarakat penggunaan bahasa mantra. Kata Kunci : mantra, bahasa, bentuk, fungsi, dan makna

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: Ms Azizah Yasefia
Date Deposited: 02 Mar 2016 02:18
Last Modified: 01 Aug 2016 09:35
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2634

Actions (login required)

View Item View Item