PENYUSUNAN PETA PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN ZONA AGROEKOLOGI (ZAE) SKALA 1:50.000 DI KECAMATAN SUNGAI TARAB, KABUPATEN TANAH DATAR

ADI, PRAJA SAPUTRA (2016) PENYUSUNAN PETA PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN ZONA AGROEKOLOGI (ZAE) SKALA 1:50.000 DI KECAMATAN SUNGAI TARAB, KABUPATEN TANAH DATAR. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
BAB 1. ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (137kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
2. BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. KESIMPULAN)
3. BAB V ( KESIMPULAN DAN SARAN).pdf - Published Version

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (192kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI LENGKAP)
5. SKRIPSI LENGKAP.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Zona Agroekologi (ZAE) adalah hasil pengelompokan tanah, bentuk wilayah dan iklim dari suatu wilayah yang sangat membantu dalam pembangunan sistem pertanian suatu daerah. Kecamatan Sungai Tarab dengan luas 8.566,38 Ha, hanya 3.299 Ha (38,5%) yang dapat digolongkan sebagai kawasan budidaya, selain itu penetapan kawasan tersebut belum menggambarkan prioritas komoditas unggulan secara spesifik lokasi. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun peta pewilayahan komoditas pertanian yang dapat membantu menentukan pemanfaatan lahan secara tepat dan berwawasan lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai Oktober 2016, dengan menggunakan metoda survei. Analisis sampel tanah dilaksanakan di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat. Penyusunan ZAE menggunakan program Sistem Informasi Geografis (SIG). Iklim dibagi menjadi rejim suhu dan kelembaban. Bagian atas Sungai Tarab dikelompokkan kedalam rejim suhu dingin/isohypertermic (b) dengan suhu tahunan 15- 22oC, sedangkan pada bagian bawah termasuk rejim suhu panas/isotermic (a) dengan suhu tahunan lebuh dari 22oC.Sungai Tarab juga dikelompokkan kedalam rejim lembab (y) karena memiliki jumlah bulan basah 3-4 bulan dan bulan kering 2-3 bulan dengan rata-rata curah hujan 2030 mm/tahun. Hasilnya menyatakan bahwa Kecamatan Sungai Tarab memiliki 5 zona yaitu I di sebelah barat Kotobaru, Pasie Laweh, dan Padang Laweh (1.635,1 Ha atau 19,09%, tanaman kehutanan), IIby di tengah Kotobaru, Pasie Laweh, Rao-rao, dan Padang Laweh (1.281,4 Ha atau 14,96%, tanaman perkebunan), IIIby di kenagarian Kototuo, sebelah tenggara Koto Baru, Pasie Laweh, Padang Laweh, Talang tangah dan sebelah barat Rao-rao (2.222,6 Ha atau 25,95%, wanatani), IVby di sebelah barat Kumango, Sungai Tarab, dan Gurun (1.533,4 Ha atau 17,90%, tanaman pangan), dan Ivay di sebelah tenggara Kumango, Sungai Tarab, dan Simpuruik (1.893,8 Ha atau 22,11%, tanaman pangan). Peta ZAE ini dapat dijadikan acuan dalam penetapan komoditas potensial melalui sistem usaha tani berkelanjutan, serta pembangunan wilayah pertanian karena dapat menjangkau sampai skala aplikatif. Kata kunci: Zona Agroekologi, SIG, SPKL

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: P rof.Dr.Ir. Azwar Rasyidin. M.Agr
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: s1 agroekoteknologi pertanian
Date Deposited: 09 Jun 2017 15:25
Last Modified: 09 Jun 2017 15:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25523

Actions (login required)

View Item View Item