YOSE, HADISAPUTRA (2017) PENGELOLAAN TAMAN MARGA SATWA DAN BUDAYA KINANTAN BUKITTINGGI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SATWA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (152kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (635kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (212kB) | Preview |
|
Text
SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Keberadaan sumber daya alam hayati dan hewani sangat berperan penting bagi keseimbangan ekosistem alam. Saat ini Indonesia sudah mencapai tahapan menentukan dan berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, kedudukan hutan sangat penting sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan. Adanya sejumlah lembaga konservasi turut membantu upaya pemerintah dalam usaha perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Namun tidak selalu pengelolaan lembaga konservasi tersebut sesuai dengan harapan sebagaimana yang terjadi pada Kebun Binatang Surabaya pada tahun 2010 pencabutan ijin dilakukan karena tidak memenuhi standar pengelolaan sesuai peraturan perundang-undangan, baik dari segi etika dan kesejahteraan satwa, yang berakibat banyak satwa liar mati yang tidak dilaporkan dan tidak dipertanggungjawabkan.Hal serupa juga terjadi pada beberapa kebun binatang di Indonesia seperti pada akhir Agustus 2013, dua ekor singa Afrika dan seekor harimau Sumatera mati di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi. Kematian tiga ekor binatang ini diduga disebabkan daging yang terkontaminasi racun. Matinya seekor orangutan Kalimantan yang sedang hamil di Kebun Binatang Kandi Sawahlunto pada 16 Mei 2013 akibat perkelahian antara dua jantan yang sedang birahi. Permasalahan dari skripsi ini yaitu: 1. Bagaimana pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK)? 2. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK)? 3. Kendala apa saja yang dihadapi pengelola Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK)? Metode yang digunakan yaitu yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan responden terkait dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan yang dilakukan oleh TMSBK telah sesuai peraturan perundang-undangan dengan memprioritaskan standar etika dan kesejahteraan satwa. Pengawasan terhadap pengelolaan TMSBK telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan diterbitkannya izinlembaga konservasi berdasarkan Surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.233/Menhut-II/2007 tanggal 2 Juli 2007 tentang pemberian izin sebagai Lembaga Konservasi dalam bentuk Taman Marga Satwa kepada Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi Bidang Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan serta adanya evaluasi dan penyuluhan yang rutin oleh BKSDA Sumatera Barat kepada TMSB. Kendala yang dihadapi pihak TMSBK yaitu pengelolaan anggaran berdasarkan APBD, kurang seimbangnya tenaga terampil dengan jumlah satwa yang ada, serta kurang pedulinya pengunjung tehadap himbauan yang terdapat di kawasan TMSBK.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | SYOFIARTI, SH.,M HUM |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 26 May 2017 12:54 |
Last Modified: | 26 May 2017 12:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25445 |
Actions (login required)
View Item |