SYINTA, ZULFIYANTI (2013) ANALISIS TATANIAGA PISANG DAREK (Musa Paradisiaca Sapientum) DARI JORONG KAMPUNG PISANG NAGARI KOTO PANJANG KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text
263.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober s/d November 2012 yang bertujuan untuk mendeskripsikan saluran tataniaga komoditas pisang darek dari Jorong Kampung Pisang, mengetahui pelaksanaan fungsi-fungsi tataniaga pada tiap-tiap lembaga tataniaga serta menganalisis margin yang diterima oleh setiap pedagang/lembaga-lembaga pemasaran komoditas pisang darek. Metode yang digunakan adalah metode survei. Sistem tataniaga yang ada di Jorong Kampung Pisang memiliki tiga pola saluran, yaitu Pola saluran I : Petani ke Pedagang Pengumpul Jorong ke Pedagang Pengecer Kota Padang ke Konsumen Akhir . Pola saluran II: Petani ke Pedagang Pengecer Bukittinggi ke Konsumen Akhir. Pola saluran III : Petani ke Pedagang Antar Daerah ke Pedagang Pengecer Kota Pekanbaru ke Konsumen Akhir. Fungsi–fungsi tataniaga yang dilakukan petani, yaitu fungsi pertukaran (kegiatan penjualan,), fungsi fisik (kegiatan penyimpanan), dan fungsi fasilitas (penanggung resiko dan modal). Pedagang pengumpul, yaitu fungsi pertukaran (kegiatan penjualan dan kegiatan pembelian), fungsi fisik (kegiatan pengangkutan, kegiatan pengemasan dan kegiatan penyimpanan), dan fungsi fasilitas (penanggungan resiko, modal dan informasi pasar). Pedagang pengecer, yaitu fungsi pertukaran (kegiatan penjualan dan kegiatan pembelian), fungsi fisik (kegiatan pengangkutan, kegiatan pengemasan dan kegiatan penyimpanan), dan fungsi fasilitas (penanggung resiko, modal dan informasi pasar). Analisis margin tataniaga, pada saluran I sebesar Rp. 10.775 Kg dan pada saluran II margin tataniaganya yaitu sebesar Rp 7439,58/ Kg. Margin yang terkecil pada saluran II, namun bagian yang diterima petani yang paling besar terdapat pada saluran tataniaga II yaitu 28,52% dari harga yang dibayarkan konsumen akhir karena petani langsung menjual ke pedagang pengecer. Nilai efisiensi tataniaga (EP) yang paling efisien adalah pada saluran tataniaga II yaitu sebesar sebesar 3,11%. Untuk menghindari resiko yang terkait proses tataniaga pada tiap-tiap lembaga niaga, diharapkan agar lembaga tataniaga yang terkait seperti pedagang agar pisang darek yang akan dipasarkan dikemas dalam dus untuk menghindari kerusakan pada saat pengangkutannya. Untuk meningkatkan posisi tawar petani, hendaknya petani memperbaiki sistem kelembagaan kelompok taninya dan mencari informasi pasar sebanyak-banyaknya sehingga pisang darek ini dapat dijual ke tingkat pasar yang lebih tinggi seperti supermarket.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Ms Ikmal Fitriyani Alfiah |
Date Deposited: | 01 Mar 2016 04:44 |
Last Modified: | 01 Mar 2016 04:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2540 |
Actions (login required)
View Item |