Rafna, Susanti (2017) RESPON GENOTIPE PISANG RAJA BULU DAN RAJA SEREH DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI THIDIAZURON SECARA IN VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Updated Version Download (275kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Updated Version Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5 Penutup)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Updated Version Download (101kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Updated Version Download (106kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Fulltext)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pisang merupakan komoditas buah yang potensial untuk menunjang ketahanan pangan, namun produksi pisang di Indonesia masih rendah karena adanya serangan hama dan penyakit. Perbanyakan secara in vitro merupakan salah satu cara mendapatkan tanaman yang bebas dari penyakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat interaksi genotipe Pisang Raja Bulu dan Raja Sereh dengan konsentrasi thidiazuron, untuk mendapatkan genotipe pisang yang terbaik dan mendapatkan konsentrasi thidiazuron yang terbaik untuk pembentukan tunas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2016 di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas yang dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan pola 2x4 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah genotipe pisang yaitu Raja Bulu dan Raja Sereh. Faktor kedua adalah konsentrasi TDZ yang digunakan yaitu 0,01 mg/l, 0,05 mg/l, 0,10 mg/l dan 0,15 mg/l. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F pada taraf 5%. Apabila F hitung besar dari F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian thidiazuron berbagai konsentrasi mampu merangsang eksplan dalam pembentukan tunas. Genotipe pisang yang terbaik dalam pembentukan tunas dengan menghasilkan jumlah tunas terbanyak adalah genotipe Pisang Raja Sereh dengan pemberian thidiazuron 0,10 mg/l, sedangkan pada Pisang Raja Bulu konsentrasi yang terbaik adalah pemberian thidiazuron 0,15 mg/l. Kata kunci : Pisang, genotipe, tunas, thidiazuron, in vitro.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr.Yusniwati, SP.MP |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | s1 agroekoteknologi pertanian |
Date Deposited: | 04 May 2017 08:30 |
Last Modified: | 04 May 2017 08:30 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25318 |
Actions (login required)
View Item |