KAJIAN DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) SEBAGAI BIOSORBEN TERHADAP KERUSAKAN GINJAL PADA TIKUS AKIBAT KERACUNAN LOGAM Cd(II) YANG DAPAT DIKORELASIKAN DENGAN OSTEOPORORIS

Adrian, Adrian (2017) KAJIAN DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) SEBAGAI BIOSORBEN TERHADAP KERUSAKAN GINJAL PADA TIKUS AKIBAT KERACUNAN LOGAM Cd(II) YANG DAPAT DIKORELASIKAN DENGAN OSTEOPORORIS. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover + Abstrak)
cover + Abstrak.pdf - Published Version

Download (323kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (129kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V Penutup)
BAB V Penutup.pdf - Published Version

Download (281kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (336kB) | Preview
[img] Text (Disertasi full text)
disertasi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: https://doi.org/10.25077/1430413005

Abstract

Dalam penelitian ini daun singkong (Manihot utilissima) digunakan sebagai biosorben untuk menarik Cd (II) dalam larutan berair. Faktor-faktor yang ditentukan dalam biosorpsi ini adalah pH larutan, pengaruh massa biosorben, pengaruh konsentrasi ion logam dan pengaruh waktu kontak. Dilakukan juga analisa perkiraan gugus fungsi yang terlibat dalam biosorpsi dengan menggunakan FTIR dan analisa permukaan biosorben dengan menggunakan SEM.Optimasi pH dilakukan pada rentang pH 3 sampai 8 dan diketahui pH optimum untuk biosorpsi Cd (II) adalah pada pH 6 dengan kapasitas adsorpsi berturut turut adalah 1,1372 mg/g.Konsentrasi inisial ion logam untuk mencapai kapasitas serap optimum adalah pada konsentrasi Cd (II) 500 mg/L dengan kapasitas serap 10,616 mg/g. Variasi dosis yang digunakan dalam percobaan ini adalah pada rentang 0,1 -1 g dan dilakukan pada pH 6 dan diperoleh kapasitas serap optimum pada dosis 0,1g dengan kapasitas serap 10,616 mg/g. Pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi ion Cd (II) dilakukan dalam rentang waktu 15-120 menit. Kapasitsa serap maksimum diperoleh pada menit ke-90 dengan kapasitas serap 22,72mg/g. Adsorpsi ion Cd (II) dengan menggunakan bubuk daun singkong (Manihot utilissima) ini cocok dengan isoterm Langmuir dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,9945. Hasil ini menunjukkan bahwa biosorpsi Cd (II) dengan daun singkong terjadi melalui proses kemisorpsi. Dari hasil analisa FTIR diperkirakan gugus fungsi yang terlibat dalam proses biosorpsi Cd (II) dengan menggunakan daun singkong adalah O-H stretch, C-H stretch, -C=C stretch dan gugus –C-N. Pemberian bubuk daun singkong pada hewan percobaan mampu secara efektif menurunkan konsentrasi akumulasi Cd (II) di organ tikus yang meliputi paru-paru, organ reproduksi, hati dan ginjal. Pemberian antidot bubuk daun singkong mampu menurunkan lipid peroksidasi pada tikus percobaan yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan kadar MDA.Dari analisa histologi ginjal tikus yang diberikan perlakuan bubuk daun singkong sebelum paparan Cd (II), terlihat adanya perlemakan dan beberapa sel mengalami nekrosis. Perlakuan dengan antidot bubuk daun mampu mengurangi jumlah sel yang nekrosis pada ginjal. Kata kunci : kadmium (Cd), Manihot utilissima, biosorpsi, antidot, ginjal

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: S3 Ilmu Kimia
Date Deposited: 02 May 2017 07:55
Last Modified: 28 Oct 2017 22:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25076

Actions (login required)

View Item View Item