PERANCANGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Studi Kasus: Saham Perusahaan yang Terdaftar pada Seluruh Sektor yang Ada di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Deddy, Saptomo (2017) PERANCANGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Studi Kasus: Saham Perusahaan yang Terdaftar pada Seluruh Sektor yang Ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover+Abstrak.pdf - Published Version

Download (415kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (424kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penutup)
BAB V.pdf - Published Version

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Literatur)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (423kB) | Preview
[img] Text (Tesis full)
Tesis Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan perancangan dan pengukuran kinerja portofolio optimal dengan menganalisis saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2015. Penentuan nilai realized return, expected return, dan portofolio efisien pada perancangan portofolio optimal dilakukan dengan dengan metode Arbitrage Pricing Theory (APT). Sedangkan perancangan portofolio optimal dan pengalokasian dana dilakukan dengan pendekatan Excess Return to Beta (ERB). Pengukuran kinerja portofolio optimal dilakukan dengan metode Sharpe Ratio. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 396 perusahaan yang terdaftar pada sembilan sektor di BEI. Variabel yang digunakan sebagai faktor makroekonomi dalam perancangan portofolio optimal antara lain: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi, dan Nilai Tukar (Kurs) Mata Uang Rupiah terhadap Dolar Amerika. Portofolio efisien dibentuk oleh 231 perusahaan yang undervalued dari sebanyak 396 perusahaan. Sedangkan portofolio optimal dengan pendekatan Excess Return to Beta (ERB) dibentuk oleh 42 perusahaan dengan nilai ERB yang lebih besar (atau sama dengan) cut off point (C*), yaitu 0,019120. Portofolio optimal yang terbentuk adalah sebanyak 3 portofolio, masing-masing yaitu portofolio 1 (ERB ≥ C*) terdiri dari 42 perusahaan, portofolio 2 (ERB > 0,03857 (median ERB)) terdiri dari 21 perusahaan dan portofolio 3 (ERB < 0,03857) terdiri dari 21 perusahaan. Kinerja portofolio optimal diukur dengan metode Sharpe Ratio dan menghasilkan portofolio 2 sebagai portofolio dengan kinerja terbaik (nilai Sharpe Ratio adalah 19,79%). Sedangkan nilai Sharpe Ratio portofolio 1 dan portofolio 3 berturut-turut adalah 19,22% dan 17,67%. Hal ini dibuktikan dengan analisis frontier di mana garis indiferen investor didekati oleh portofolio 2. Validasi hasil penelitian yang dilakukan dengan menghitung rata-rata pertumbuhan portofolio (akumulasi rata-rata pertumbuhan saham di masing-masing portofolio) untuk periode tahun 2016 yang menunjukkan rata-rata pertumbuhan portofolio 2 (2,22%), portofolio 1 (0,38%) dan portofolio 3 (-1,47%). Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa berinvestasi di portofolio 2 akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih baik dengan tingkat keuntungan yang lebih rendah, daripada berinvestasi di portofolio 1 atau portofolio 3. Kata Kunci: Portofolio efisien, portofolio optimal, APT, ERB, Sharpe Ratio

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D, IPM
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 teknik industri
Date Deposited: 26 Apr 2017 07:33
Last Modified: 26 Apr 2017 07:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25018

Actions (login required)

View Item View Item