Penerimaan Petani Terhadap Sistem tanam PadiSebatang (System of Rice Intensification) di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

HENDRIVAL, SEPRI WILDO (2017) Penerimaan Petani Terhadap Sistem tanam PadiSebatang (System of Rice Intensification) di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (785kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab IV dan Penutup)
BAB IV dan Penutup.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (150kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK HENDRIVAL SEPRI WILDO, BP 1210812016. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi:Penerimaan Petani Terhadap Sistem tanam PadiSebatang (System of Rice Intensification) di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Pembimbing IDr.Jendrius, M.Si. Pembimbing II Drs. Ardi Abbas, MT. Sistem intensifikasi padi merupakan inovasi baru dalam bidang pertanian. Program ini diterapkan pada kelompok tani yang ada di Nagari Cupak. Program ini secara teoritis memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem konvensional. Dengan keunggulan yang ada pada program tanam padi sebatang dan telah dipraktekan juga dalam bertani. Faktanya anggota di kelompok tani “Tabek Murni” masih enggan untuk beralih pada sistem tanam padi sebatang ini. Oleh sebab itu penelitian ini mengkaji apa yang menyebabkan petani tidak menerapkan sistem tanam padi sebatang ini. padahal tanam padi sebatang ini telah dicobakan oleh penyuluh pertanian bersama kelompok tani. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan petani enggan menerima sistem “tanam padi sebatang” pada kelompok tani ”Tabek Murni”. Teori yang digunakan adalah difusi inovasi Rogers dan Shoemaker yang menjelaskan bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Penelitian dilakukan denganmenggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alasan yang dikemukakan oleh petani diantaranya kompleksitas dari sistem tanam padi sebatang. Dalam prakteknya yaitu proses pengerjaan yang lebih lambat sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja. Penyebab lain yaitu status petani dalam kepemilikan lahan, kerumitan dalam pengerjaan dan perawatan. Permasalahan dilapangan yang dihadapinya yaitu masalah pengairan di musim kemarau. Selain itu keterbatasan modal, alasannya yaitu biaya untuk tanam padi sebatang lebih besar dibanding cara biasa (konvensional). Biaya tinggi ini disebabkan jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dan biaya pemberian pupuk. Faktor lain yaitu kerentanan terhadap serangan hama keong. Kata Kunci: Sistem Tanam Padi Sebatang, Kompleksitas, Sistem Konvensional

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Jendrius, M.Si
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: s1 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 26 Apr 2017 06:55
Last Modified: 26 Apr 2017 06:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25006

Actions (login required)

View Item View Item