Rahma, Hayati Harahap (2017) PRAKTIK SOSIAL SELEKSI JODOH (MATE SELECTION) MENGGUNAKAN METODE TA’ARUF Studi pada Pernikahan Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (80kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (160kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV AKHIR)
BAB IV.pdf - Published Version Download (41kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (41kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
ABSTRAK RAHMA HAYATI HARAHAP, 1310811026. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas. Judul Skripsi: “Praktik Sosial Seleksi Jodoh (Mate Selection) Menggunakan Metode Ta’aruf: Studi Pada Pernikahan Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Padang”. 109 halaman. Pembimbing I Drs. Yulkardi, M.Si, Pembimbing II Dra. Fachrina, M.Si. Kota Padang merupakan salah satu tempat keberadaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menerapkan sistem ta’aruf untuk memilihkan jodoh bagi kadernya. Tercatat sebanyak 337 orang kader yang sudah melakukan ta’aruf difasilitasi oleh bidang kaderisasi PKS melalui murabbi/ah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi kader PKS tentang ta’aruf, aspek yang mengekang (constraining) dan memberdayakan (enabling) terjadinya praktik sosial seleksi jodoh (mate selection) menggunakan metode ta’aruf pada pernikahan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan studi dokumen. Proses ta’aruf dimaknai kader sebagai cara memilih jodoh yang diajarkan agama Islam untuk tujuan membentuk keluarga Islami. Untuk mencapai tujuan tersebut, kader harus mematuhi aturan-aturan yang dibuat oleh PKS. Aturan tersebut bersumber dari norma agama yaitu Al-qur’an dan hadis. Aturan tersebut diantaranya; ta’aruf harus diperantai oleh murabbi/ah, adanya batasan interaksi yang diawasi oleh murabbi/ah, dan kader hendaknya mengutamakan pernikahan dengan sesama kader. Aturan ini disebut sebagai struktur yang mengekang kader dalam melaksanakan proses ta’aruf. Akan tetapi, dari persepsi kader PKS, hal tersebut justru memberikan peluang untuk mereproduksi aturan yang diterapkan oleh PKS karena kader sebagai individu adalah manusia yang berpengetahuan. Sehingga, tindakan yang dilakukan kader menegaskan bahwa murabbi/ah bukan satu-satunya mediator dalam proses ta’aruf, adanya re-interpretasi kader dalam mempraktikkan batasan interaksi pada proses ta’aruf dan adanya variasi proses ta’aruf yang dilakukan oleh kader PKS. Aturan yang telah direproduksi oleh kader ini disebut sebagai struktur yang memberdayakan dalam proses ta’aruf. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kader mampu merintangi aturan-aturan yang diterapkan oleh PKS dengan cara mereproduksi aturan tersebut. Hal ini dikarenakan kader adalah individu yang memiliki pengetahuan tentang proses ta’aruf yang ia dapatkan dari berbagai sumber, tidak hanya dalam kelompok liqa’(pengajian). Selain itu, kader bertindak berdasarkan pengetahuannya pada lingkungannya. Artinya, kader adalah agen yang aktif memonitoring lingkungannya sehingga ia mampu mereproduksi aturan dalam proses ta’aruf berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Kata Kunci : Praktik Sosial, Seleksi Jodoh, Ta’aruf, Agen dan struktur, Kesadaran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Yulkardi, M.Si |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 26 Apr 2017 02:45 |
Last Modified: | 26 Apr 2017 02:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/25000 |
Actions (login required)
View Item |