Fadli, Nauval (2017) ESTIMASI ATENUASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK OLEH HUJAN DI INDONESIA UNTUK PITA FREKUENSI KU, KA, DAN W BERDASARKAN PENGAMATAN DISTRIBUSI BUTIRAN HUJAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (114kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (237kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Published Version Download (114kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (158kB) | Preview |
|
Text (Skripsi FUlltext)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Atenuasi gelombang elektromagnetik oleh hujan di Indonesia telah diteliti melalui pengamatan distribusi ukuran butiran hujan (raindrop size distribution-DSD). Nilai atenuasi dari data DSD dibandingkan dengan atenuasi dari model ITU-R untuk pita frekuensi Ku-band (13.6 GHz), Ka-band (25.6 GHz), and W-band (96 GHz). DSD diperoleh dari pengamatan Parsivel Disdrometer di Padang, Kototabang, Pontianak, Manado dan Biak. DSD dimodelkan dengan persamaan distribusi gamma dan parameternya dihitung menggunakan metode momen. Kemudian, nilai atenuasi gelombang elektromagnetik dihitung menggunakan nilai DSD dari hasil pengukuran dan model distribusi gamma. Untuk nilai atenuasi hasil pengukuran diperoleh bahwa pada frekuensi Ka-band dan W-band, atenuasi tertinggi teramati di Manado dan Biak sedangkan untuk frekuensi yang lebih rendah (Ku-band) atenuasi tertinggi teramati di Pontianak. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik DSD yang terjadi pada masing-masing daerah, terutama jumlah butiran yang berukuran kecil. Perbedaan karakteristik DSD juga berdampak kepada perbedaan akurasi model ITU-R. Pada frekuensi Ku-band, perbedaan atenuasi dari model ITU-R dengan atenuasi dari hasil pengukuran DSD sekitar 18%. Model ITU-R lebih akurat pada frekuensi Ku-band dan W-band dengan persentase error kurang dari 10%. Atenuasi dari model gamma DSD berbeda dari hasil pengukuran DSD. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan metode momen untuk menghitung parameter DSD memberikan nilai atenuasi yang berbeda dengan atenuasi yang dihitung dari DSD hasil pengukuran. Perbedaan ini bergantung pada frekuensi dan intensitas curah hujan. Akurasi model ITU-R juga dipengaruhi oleh variasi diurnal DSD. Secara umum, akurasi model ITU-R lebih rendah pada pagi hari dibandingkan malam hari. Namun, hal ini juga bergantung pada daerah dan frekuensi. Di Padang dan Pontianak, tingkat akurasi model ITU-R untuk frekuensi Ka-band lebih rendah pada malam hari dibandingkan pagi hari. Kata kunci: raindrop size distribution, atenuasi, Ku-band, Ka-band, W-band, Indonesia
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. techn. Marzuki |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | s1 fisika fisika |
Date Deposited: | 21 Apr 2017 07:16 |
Last Modified: | 21 Apr 2017 07:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/24495 |
Actions (login required)
View Item |