Prostitusi di Kota Padang (Studi Kasus: Keberadaan, Strategi Bisnis serta Interaksi Sosial Pekerja Prostitusi Terselubung Berkedok Salon “plus-plus” di Kawasan Padang Teater Pasar Raya Padang )

JHONI, AMBARITA (2014) Prostitusi di Kota Padang (Studi Kasus: Keberadaan, Strategi Bisnis serta Interaksi Sosial Pekerja Prostitusi Terselubung Berkedok Salon “plus-plus” di Kawasan Padang Teater Pasar Raya Padang ). Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
462.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Prostitusi di beberapa kota besar di Indonesia sering dipandang bukan masalah sosial utama, terbukti dengan adanya area lokalisasi yang secara yuridis normatif merupakan legalitas keberadaan prostitusi. Di Kota Padang prostitusi terjadi secara terselubung, karena sampai saat ini belum ada kebijakaan yang mengizinklan adanya lokalisasi sebagai wadah prostitusi. Prostitusi di Kota Padang dianggap sebagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan norma dan agama dan tidak akan pernah ada sesuai dengan filosofi masyarakat Minang Kabau yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Namun meskipun demikian faktanya prostitusi di Kota Padang mengalami peningkatan dalam frekuensi dan kualitasnya. Salah satu bukti keberadaan prostitusi terselubung di Kota Padang adalah di Kawasan Padang Teater Pasar Raya Padang, dimana prostitusi menjelma dalam bentuk aktifitas ekonomi seperti salon “plus-plus”. Maka dari itu penelitian ini dibahas untuk mengungkap bagaimana keberadaan serta interaksi sosial pekerja prostitusi terselubung berkedok salon “plus-plus” tetap eksis ditengah-tengah keberadaannya yang tepat berada dipusat keramaian Kota Padang yang juga bersebelahan dengan pedagang yang juga menggantungkan hidup di Kawasan Padang Teater Pasar Raya Padang Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara bebas dan mendalam, serta kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Ada 21 infroman yang terdiri dari 10 orang informan kunci yang berhubungan langsung dengan segala aktifitas prostitusi terselubung di Kawasan Padang Teater, sedangkan informan biasa adalah Pedagang ataupun masyarakat di seputar Kawasan Padang Teater yang berjumlah 11 orang. Hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh bahwa Pemerintah Kota Padang tidak pernah membenarkan adanya praktek prostitusi. Praktek prostitusi yang ada adalah prostitusi ilegal dan terselubung salah satunya adalah seperti yang ada pada Kawasan Padang Teater Pasar Raya Padang. Aktifitas prostitusi terselubung di kawasan ini memiliki pola tersendiri sebagai strategi yang terjelma dalam interaksi sosial untuk mendapatkan pelanggan serta menghindari kegiatan razia aparat penegak hukum seperti Satpol PP dengan cara mengecoh Dinas Pasar Raya dalam hal perizinan usaha. Kesamaan profesi membuat solidaritas antar mereka terbentuk. Hal ini terlihat ketika ada petugas yang melakukan razia maka mereka akan bekerja sama memberikan informasi kepada sesama pekerja salon untuk segera menghindar dari razia dengan cara pesan berantai dari mulut ke mulut. Penelitian ini juga mengungkap pola interaksi sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan antara para PSK dengan lingkungan di Kawasan Padang Teater.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: Ms Randa Erdianti
Date Deposited: 01 Mar 2016 04:07
Last Modified: 01 Mar 2016 04:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2438

Actions (login required)

View Item View Item