PENANGANAN KREDIT ANGSURAN DENGAN SISTEM GADAI (KRASIDA) BERMASALAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) UNIT BATUSANGKAR

SISGA, YULIAN MUTIARA (2017) PENANGANAN KREDIT ANGSURAN DENGAN SISTEM GADAI (KRASIDA) BERMASALAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) UNIT BATUSANGKAR. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Cover)
A. COVER (TA).pdf - Published Version

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
F. BAB I.pdf - Published Version

Download (308kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
G.DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (155kB) | Preview
[img] Text (TA Fulltext)
FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (825kB)

Abstract

Ekonomi suatu negara terlihat baik apabila perekonomian masyarakat suatu negara tersebut makmur dan sejahtera. Masyarakat bisa dikatakan makmur apabila masyarakat tersebut memiliki kecukupan untuk konsumtif maupun produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, n amun pada kenyataannya banyak sekali masyarakat yang terkendala keuangan untu k kelangsungan hidup mereka d an adapula masyarakat yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) . Untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi, maka ada solusi yang bisa kita lakukan. Di misalkan seseorang yang membutuhkan dana (Deficit unit) untuk pembiayaan usahanya, maka dia bisa berjumpa langsung maupun tidak langsung dengan orang yang kelebihan dana (surpl us unit). S eorang ata u sebuah badan yang kekurangan dana (Deficit unit) bertemu langsung dengan or ang atau badan yang memiliki kelebihan dana ( surplus unit ) untuk melakukan sebuah pembiayaan maka ini di sebut penanaman saham. Dan apabila pertemuan or ang at au badan yang defisit unit dipertemukan dengan orang yang surplus unit secara tidak langsung, berarti di dalamnya telah terdapat peran sebuah instansi atau lembaga keuangan. Di I ndonesia terdapat beberapa lembaga keuangan, yang terbagi atas dua bagian yakn i Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Kasmir (2001) mendefenisikan Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam 2 bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Menurut Undang - Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perb ankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kred it dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP - 38/MK/IV/1972, Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah “semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat - surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan - perusahaan”. Lembaga Keuangan Bukan Bank ini tidak memilik i cara untuk menghimpun dana yang lengkap seperti bank, namun kegiatan yang dilakukannya tidak jauh dari yang dilakukan oleh bank. Lembaga keuangan bukan bank hanya melakukan aktivitas dan kegiatan di bidang keuangan seperti jasa asur ansi, koperasi simpan pinjam, dana pensiun, pegadaian dan pembiayaan - pembiayaan lainnya . Lembaga Keuangan Bukan Bank saat sekarang ini sangat diminati masyarakat. Karena masyarakat merasa sangat terbantu dalam pembiayaan kelangsungan hidup baik konsumtif maupun kelangsungan usa ha. Seperti salah satunya pegadaian yang siap mengatasi masalah tanpa masalah. Pegadaian sebagai salah satu BUMN turut membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan 3 kemakmuran rakyat melalui jasa layanan kredit dengan sistim gadai. Peran pegadaian selama i ni telah dikenal sebagai mitranya rakyat kecil dengan motto layanan “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. PT.Pegadaian (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang bertujuan untuk memberikan pelayanan bagi kepentingan umum. Pengelolaannya tetap dilakukan dengan memperhatikan prinsip - prinsip manajemen yang sehat dan berada di bawah suatu direksi yang diangkat dan ditunjuk oleh Menteri Keuangan. S ampai saat ini PT.Pegadaian (Persero) merupakan suatu lembaga di Indonesia yang berdasarkan hukum gadai diperbol ehkan melakukan pembiayaan dalam bentuk penyaluran kredit. Kredit yang disalurkan oleh PT.Pegadaian (Persero) merupakan kredit skala kecil dengan jangka waktu pendek dan penyelesaian kredit dibuat fleksibel de ngan prosedur sangat sederhana, d imana kredit pegadaian ini bersifat multi purpose baik untuk kebutuhan produktif, semi produktif maupun konsumtif. Kesederhanaan dalam prosedur maupun syarat dalam perolehan pembiayaan membuat masyarakat lebih tertarik berhubungan dengan pegadaian. Dimana syarat dan prosedur tersebut tidak rumit jika dibandingkan dengan lembaga keu a ngan lainnya seperti bank. Pegadaian memiliki beberapa keunggulan yang membuat masyarakat lebih tertarik melakukan pinjaman di pegadaian . Keunggulan dari pegadaian yang menjadi daya tarik nasabah yakni, tidak perlu membuka rekening karena uang pinjaman dapat di berikan langsung secara tunai kepada nasabah . pencairan sangat cepat , dengan hitungan beberapa menit 4 saja nasabah bisa membawa uang pulang . K eanekaragaman barang yang dapa t dijadikan jaminan . P embayaranpun dapat di cicil sesuai kemampuan kecuali pada produk tertentu yang telah membuat kesepakatan di awal untuk membayar tetap perbulannya . B unga yang diberikan kecil dan penetapan bunga dengan sistem bunga menurun, jadi bunga dibebankan atas dasar sisa pinjaman . J angka waktu pinjaman dapat di perpanjang jika pada saat jatuh tempo tidak dapat melunasi pinjaman, namun nasabah dapat membayar bunga yang telah terpakai. Nasabah memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah ja tuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang). Untuk menjembatani kebutuhan masyarakat akan k ebutuhan pembiayaan dengan prosedur dan syarat yang mudah tersebut , maka penyaluran dan penebusan kredit perlu mendapat perhatian khusus agar kredit yang di salurkan dapat diperoleh kembali. Untuk itu PT.Pegadaian (Persero) menerapkan prinsip - prinsip perusahaan antara lain efesiensi dan efektifitas, serta menjaga kelikuiditasan perusahaan. Akan tetapi di dalam pros es pembiayaan melalui kredit tentu tidak semua berjalan dengan lancar dan tidak memiliki masalah. Terkadang dalam proses kredit memang banyak yang lancar - lancar saja, namun tidak sedikit pula kita temui adanya kredit macet atau bermasalah. Seperti halnya pada PT. Pegadaian (Persero) dalam salah satu pr oduk pemberian jasa kredit yakni KRASIDA juga memiliki kendala dan masalah dalam pelunasan kreditnya. KRASIDA ini sendiri adalah salah satu produk yang sangat diminati oleh masyarakat dalam me l akukan pinjaman di pegadaian. KRASIDA menjadi salah satu produk yang diminati 5 karena memiliki prosedur dan syarat yang mudah untuk di penuhi, hanya dengan membawa KTP, KK dan barang jaminan emas maka pinjaman dapat di cairkan pada saat itu juga . Selain itu n ilai taksiranpun sangat besar yakni bisa mencapai 95% dari nilai barang jaminan . S istem pembayaran dapat di angsur tetap perbulannya dengan jangka waktu yang telah di pilih dan di sepakati oleh nasabah. KRASIDA adalah salah satu produk yang juga sangat diminati oleh nasabah di pegadaian , mulai dari masyarakat yang berpenghasilan kecil, menengah maupun masyarakat yang berpenghasilan besar. Dengan banyaknya kalangan yang dapat meminjam dengan produk KRASIDA ini, tentu tidak semuanya dapat kita prediksi unt uk membayar dengan lancar dan tidak akan mengalami masalah. Pada produk ini juga sangat sering mengalami kendala kredit macet dan kredit dalam perhatian khusus. Bahkan dalam kredit ini juga pernah mengambil tindakan melelang barang jaminan dikarenakan nasa bah tidak mampu lagi untuk membayar hutang mereka. Tidak hanya pemberian kredit dalam produk KRASIDA di pegadaian, dalam pemberian kredit di lembaga keuangan lain pasti juga pernah mengalami hal yang sama. Hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan perekono mian masyarakat yang tidak selalu baik, atau adanya kebutuhan mendesak sehingga mereka tidak dapat membayar atau melunasi hutang mereka

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Rini Rahmahdian S, SE, MSE
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Fakultas Ekonomi > D3 Keuangam
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 19 Apr 2017 07:55
Last Modified: 19 Apr 2017 07:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/24256

Actions (login required)

View Item View Item