PENGARUH METODE PENGOLAHAN (AMONIASI, FERMENTASI) PELEPAH SAWIT TERHADAP KECERNAAN NDF, ADF, SELULOSA, DAN HEMISELULOSA SECARA IN-VITRO

Ilham, Chambali (2017) PENGARUH METODE PENGOLAHAN (AMONIASI, FERMENTASI) PELEPAH SAWIT TERHADAP KECERNAAN NDF, ADF, SELULOSA, DAN HEMISELULOSA SECARA IN-VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (cover dan abstrak) cover 1.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview
Preview	Text (bab I pendahuluan) bb I.pdf - Published Version Download (181kB) | Preview
Preview	Text (bab V kesimpulan dan saran) V.pdf - Published Version Download (105kB) | Preview
Preview	Text (daftar pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (207kB) | Preview
	Text (skripsi fulltext) skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (936kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknologi pengolahan pakan serat yang lebih baik dalam meningkatkan fermentabilitas pelepah sawit ditinjau dari kecernaan fraksi serat secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan metode experimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu, A= Pelepah sawit segar (kontrol); B= Pelepah sawit amoniasi (urea 6%); C= Pelepah sawit fermentasi (starbio 2%); D= Pelepah sawit fermentasi Phanerochaete chrysosporium 10% (non-steril); E= Pelepah sawit fermentasi Phanerochaete chrysosporium 10% (steril). Peubah yang diukur adalah kecernaan NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap kecernaan NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pengolahan pelepah sawit fermentasi Phanerochaete chrysosporium steril menunjukkan kecernaan terbaik yaitu NDF (46,32%), ADF (37,25%), selulosa (46,00%) dan hemiselulosa (52,41%). Kata kunci : amoniasi, fermentasi, fraksi serat. pelepah sawit

Actions (login required)

View Item