PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI KULIT KAYUMANIS(Cassiavera) TERHADAP TEH CELUP DAUN SUKUN (Artocarpus altilis)

INDAH, PERMATA SARI (2013) PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI KULIT KAYUMANIS(Cassiavera) TERHADAP TEH CELUP DAUN SUKUN (Artocarpus altilis). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
232.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang Minuman fungsional adalah jenis pangan atau produk pangan yang memiliki ciri-ciri fungsional sehingga berperan dalam perlindungan atau pencegahan penyakit, peningkatan kinerja fungsi tubuh optimal, dan memperlambat proses penuaan (Karyadi, 2000 cit Roni, 2008). Minuman fungsional merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Minuman fungsional dapat dibuat dari tanaman herbal. Salah satu jenis tanaman herbal yang dapat diolah sebagai minuman fungsional adalah daun sukun (Artocarpus altilis). Di Indonesia sukun merupakan tanaman yang cukup populer di masyarakat. Sukun biasanya banyak dimanfaatkan buahnya, akan tetapi sedikit masyarakat yang memanfaatkan daunnya. Padahal daun sukun sangat banyak manfaatnya dan baik untuk kesehatan. Menurut Permana (2009), daun sukun memiliki kandungan kimia antara lain saponin, polifenol (tanin), asam hidrosianat, asetilkolin, dan riboflavin. Ditambahkan Ramadhani (2009), daun sukun juga mengandung senyawa flavonoid kuersetin dan artoindonesianin. Dalam kehidupan masyarakat biasanya daun sukun dijadikan sebagai obat dimana daun sukun tersebut direbus dan diminum airnya secara teratur. Air rebusan dari daun sukun ini rasanya sedikit tawar dan warna air rebusan daun sukun ini mirip dengan warna teh. Menurut Nublah (2011), daun sukun efektif mengobati beberapa penyakit seperti hepatitis, jantung, ginjal, diabetes, osteoporosis, hipertensi, antikanker, antiradang, menurunkan kadar kolesterol, dan daun sukun mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Ditambahkan Sabrina (2010), daun sukun berpotensi untuk pengobatan penyakit kardiovaskular. Daun sukun efektif mengobati penyakit seperti liver, pembesaran limpa, tekanan darah tinggi, kencing manis dan juga bisa untuk penyembuh kulit yang bengkak atau gatal-gatal. Zat-zat 3 yang terkandung di daunnya pun juga mampu mengatasi peradangan (Ramadhani, 2009). Dengan diketahui bahwa daun sukun bisa mengatasi berbagai penyakit, penulis tertarik untuk membuat minuman fungsional dari daun sukun dalam bentuk teh. Dimana nantinya minuman fungsional dari daun sukun ini ditambahkan rasa cassiavera untuk meningkatkan cita rasa pada minuman fungsional. Dengan adanya penambahan cassiavera, maka manfaat yang didapat tidak hanya dari daun sukun saja tetapi dari cassiavera . Cassiavera merupakan hasil pengeringan kulit kayu manis dengan menggunakan sinar matahari selama 2-3 hari sampai kadar air kulit kayu manis mencapai 14%, cassiavera dapat disajikan dalam bentuk serbuk. Serbuk cassiavera memiliki sifat yang sama dengan kulit kayu manis karena serbuk cassiavera merupakan produk lanjutan dari kulit kayu manis. Komponen utama flavour dalam cassiavera adalah sinamaldehid, merupakan golongan oxygenated hidrokarbon yang menjadi komponen terpenting dalam memberikan cita rasa dan aroma (Rismunandar dan Paiman, 2002). Ditambahkan Syarif (2007), kandungan kimia cassiavera yang mempengaruhi warna dari minuman adalah sinamaldehid. Sinamaldehid merupakan cairan berwarna kuning, sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol dan eter dengan rasa manis dan pedas. Hasil olahan dari cassiavera seperti minyak, bubuk serta kulit kering dari kayu manis telah banyak dimanfaatkan. Dipakai sebagai pewangi, peningkat cita rasa dalam minuman keras, agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai, sop, dan lain-lain. Selain itu kayu manis juga dimanfaatkan sebagai pewangi pada obat kumur, pasta, sabun, deterjen, lotion, parfum, dan cream ( Rismunandar, 1989 ). Dengan banyaknya manfaat yang didapat dari daun sukun dan dengan adanya penambahan serbuk cassivera yang memiliki beberapa manfaat, maka penggabungan daun sukun dengan cassiavera tersebut diharapkan dapat memperkaya mutu dan cita rasa dari teh celup daun sukun. Penambahan konsentrasi serbuk cassiavera dalam penelitian ini adalah 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dari berat teh hitam daun sukun, supaya didapatkan mutu dan hasil seduhan minuman yang optimum. Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Penambahan Konsentrasi Kulit Kayu Manis (Cassiavera) Terhadap Teh Celup Daun Sukun (Artocarpus altilis)“.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 01 Mar 2016 03:48
Last Modified: 01 Mar 2016 03:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2389

Actions (login required)

View Item View Item