Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas Syariah di PT. Pegadaian Syariah Cabang Sei Panas Kota Batam

Yona, Safitri (2017) Pelaksanaan Perjanjian Gadai Emas Syariah di PT. Pegadaian Syariah Cabang Sei Panas Kota Batam. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
bab 1.pdf - Published Version

Download (510kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir)
bab akhir.pdf - Published Version

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (196kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Fulltext)
TESIS FULL TEXT 2.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (996kB)

Abstract

Sistem gadai menurut Hukum Islam (Syariah) terlahir karena adanya perkembangan yang sangat signifikan dari sistem ekonomi Islam. Pekembangan sistem gadai syariah tergolong cepat karena adanya keyakinan bahwa sistem gadai dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata itu mengadung unsur riba yang dilarang di agama Islam. Gadai emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasa secara fisik atas harta atau barang berharga (emas) dari nasabah (Rahin) kepada bank (Murtahin) untuk dikelola dengan prinsip Ar-Rahnu. Karena kebanyakan masyarakat kota Batam adalah pendatang, jadi secara langsung nasabah pegadaian juga merupakan bukan warga asli kota Batam. Jadi, seringkali tanggal jatuh tempo dan eksekusi lelang barang jaminan bersamaan dengan hari besar, misalnya Hari Raya Idul Fitri. Nasabah (debitur) banyak yang mudik ke kampung mereka masing-masing (luar kota Batam). Hal ini menyebabkan barang lelang menjadi menumpuk pada waktu tertentu. Selain itu harga emas yang turun menyebabkan hasil jual lelang tidak dapat menutupi kewajiban yang seharusnya sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka permasalahan yang akan diteliti dalam peneltian ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian gadai emas syariah di PT. Pegadaian Syariah Cabang Sei Panas Kota Batam, 2. Bagaimana prosedur lelang/ eksekusi barang jaminan produk gadai emas syariah di PT. Pegadaian Syariah Cabang Sei Panas Kota Batam dan apa saja hambatannya. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris yaitu suatu penelitian ilmiah yang melihat bagaimana penerapan aturan hukum khususnya mengenai pelaksanaan perjanjian gadai emas syariah di Pegadaian Cabang Sei Panas Kota Batam. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Pegadaian Syariah memiliki perbedaan mendasar dengan pegadaian konvensional dalam pengenaan biaya. Pegadaian konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda, lain halnya dengan biaya di Pegadaian Syariah yang tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali saja. Prosedur lelang/ eksekusi barang jaminan produk gadai emas syariah di PT. Pegadaian Syariah Cabang Sei Panas Kota Batam yaitu lelang dilaksanakan setelah Marhun Bih (pinjaman) dari Rahin (nasabah) jatuh tempo dan masuk daftar lelang. Nasabah akan diberitahukan lewat sms/ telepon/ surat bahwa pinjamannya akan di lelang. Lelang dilaksanakan dengan cara menjual barang kepada pembeli yang telah disepakati harganya. Hambatan-hambatannya biasanya apabila harga emas sedang turun atau anjlok. Maka hasil jual lelang tidak dapat menutupi kewajiban yang seharusnya, sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan. Kata Kunci : Gadai, Gadai Emas, Syariah IMPLEMENTATION OF ISLAMIC GOLD PAWN AGREEMENT IN PT. PEGADAIAN SYARIAH, SEI PANAS BRANCH, BATAM CITY (Yona Safitri, 1420122012, Master of Notary, Faculty of Law Universitas Andalas, 107 Pages, Padang, 2017) ABSTRACT According to Islamic Law (Syariah), pawning system is born for a very significant development of the Islamic economic system. The development of Islamic pawn system quite fast due to the belief that the pawn system in the draft of civil code (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) was forbidden in Islam. Sharia gold pawning is a pawnshop or the ruler's conveyance physically on the property or valuables (gold) from customers (Rahin) to the bank (Murtahin) to be managed by the Ar-Rahnu principals. Since most people in Batam city are immigrants, so the direct customers of pawnshops are not locals. Therefore, the due date and the auction's execution of collateral goods along with the great day such as Eid Al-Fitr. Most of the customer are going home to their respective villages (outside Batam city). This causes the auction item be piling up at a certain time. In addition, the drop of gold price cause the results of the auction sales can not cover the payments that should have been causing losses to the company. Based on these matters, the issues to be studied in this research are: 1. How is the implementation of sharia gold pawn agreement in PT. Pegadaian Syariah, Sei Panas Branch, Batam City. 2. How the auction procedures/collateral execution of sharia gold pawning products in PT. Pegadaian Syariah, Sei Panas Branch, Batam City and its constraints. The method used is empirical juridical namely a scientific study to see how the application of the rule of law, especially regarding the implementation of sharia gold pawn agreement in PT. Pegadaian Syariah, Sei Panas Branch, Batam City. This study found that the Islamic pawnshop has fundamental differences with the conventional pawnshops in the charging of fees. Conventional pawnshops charge in the form of interest which is accumulative and multiply, another case with costs in the Islamic pawnshop which is not in the form of interest, instead of the cost of care, maintenance, preservation, and assessment. The cost of sharia pawning is smaller and only once. The auction procedure/collateral execution of sharia gold pawning products in PT. Pegadaian Syariah, Sei Panas Branch, Batam City is an auction held after Marhun Bih (loan) from Rahin (customer) matured and entered the auction list. Customers will be notified by SMS/phone/mail that the loan will be in the auction. Auction conducted by selling goods to the buyer on agreed price. The bottlenecks normally when gold prices are down or dropped. So that the auction sales can not cover the payments should be, thus causing losses to the company. Key Words: Pawn, Gold Pawn, Syariah

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. Shinta Agustina, SH., MH
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 kenotariatan kenotariatan
Date Deposited: 18 Apr 2017 04:21
Last Modified: 18 Apr 2017 04:21
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/23820

Actions (login required)

View Item View Item