PELANGGARAN ADAT PERKAWINAN DALAM ROMAN MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

RAHMADIA, RAHMADIA (2015) PELANGGARAN ADAT PERKAWINAN DALAM ROMAN MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
597.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Ada tiga permasalahan dalam penelitian ini, yaitu pertama, bagaimana bentuk pelanggaran adat perkawinan dalam roman Memang Jodoh. Kedua, Apa penyebab dari pelanggaran adat perkawinan dalam roman Memang Jodoh. Terakhir, apa saja dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran adat perkawinan dalam roman Memang Jodoh. Tujuannya yaitu mendeskripsikan permasalahan yang ada. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Adapun tekniknya adalah pengumpulan data, klasifikasi data, menganalisis data, dan menyajikan data. Teori yang digunakan yaitu teori sosiologi sastra Ian Watt. Telaah sosiologi sastra mencakup tiga hal, yaitu: (a) konteks sosial pengarang, (b) sastra sebagai cermin masyarakat, dan (c) fungsi sosial sastra. Namun, dalam penelitian ini yang digunakan adalah sastra sebagai cerminan masyarakat. Analisis mengenai roman Memang Jodoh ini adalah bentuk pelanggaran adat yang dilakukan tokoh Hamli. Bentuk pelanggarannya adalah Hamli melakukan perkawinan dengan perempuan luar suku Minangkabau, yaitu perempuan Sunda. Perkawinan dengan orang luar, terutama mengawini perempuan luar suku Minangkabau termasuk juga kepada perkawinan yang melanggar adat bangsawan yang ada di kota Padang, karena perkawinan tersebut akan merusak garis keturunan kebangsawanannya. Pelanggaran adat perkawinan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu karena faktor pendidikan dan faktor perkembangan zaman. Faktor perkembangan zaman ini membuat pola pikir Hamli mengikuti zaman yang telah berkembang dan menganggap adat istiadat bangsawan tidak sesuai lagi dengan suasana dan pendapat orang muda zaman sekarang. Pelanggaran adat perkawinan yang dilakukan Hamli memiliki dampak terhadap dirinya, ibunya, istri, dan kaum kerabatnya. Dampak terhadap dirinya sendiri yaitu Hamli dibuang dari kampung. Dampak terhadap ibunya antara lain ibunya dapat malu dan makian dari orang kampung, serta putus hubungan persaudaraan dengan adiknya, Baginda Raja. Sedangkan dampak terhadap istrinya yaitu adanya penganiayaan terhadap Din Wati dan dibenci oleh keluarga Hamli. Terakhir, dampak terhadap kaum kerabat Hamli, yaitu malu yang harus ditanggung bersama karena di Minangkabau malu seseorang merupakan malu seluruh kaumnya juga. Kata Kunci: adat minangkabau, pelanggaran adat, roman memang jodoh

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PA Classical philology
P Language and Literature > PN Literature (General)
P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0080 Criticism
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: Ms Lyse Nofriadi
Date Deposited: 29 Feb 2016 07:48
Last Modified: 29 Feb 2016 07:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2360

Actions (login required)

View Item View Item