Pengujian keunggulan minyak dedak (crude bran oil) dibandingkan dengan povidone iodine 10% terhadap penyembuhan luka sayat berdasarkan gambaran histopatologi pada mencit galur balb-c”

Muhammad, Ridwan (2017) Pengujian keunggulan minyak dedak (crude bran oil) dibandingkan dengan povidone iodine 10% terhadap penyembuhan luka sayat berdasarkan gambaran histopatologi pada mencit galur balb-c”. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (391kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version

Download (332kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Isi)
Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (355kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Utuh)
Skripsi Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Minyak dedak telah diteliti dapat mempercepat penyembuhan luka secara makroskopik karena mengandung vitamin E serta γ-oryzanol, sementara povidone iodine merupakan obat luka yang hanya mengandung antiseptik. Belum ada penelitian mengenai efek minyak dedak secara mikroskopik untuk menilai kualitas penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai keunggulan minyak dedak terhadap penyembuhan luka dibandingkan dengan povidone iodine 10% yang telah lama digunakan sebagai obat luka. Desain penelitian adalah eksperimental dengan rancangan Randomized Post Test Control Group Design yang dilaksanakan di Laboratorium Hewan, Histologi, dan Patologi Anatomi FK Unand serta di Laboratorium Kopertis. Subjek penelitian adalah mencit putih yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol (diberi NaCl fisiologis sebanyak 5 ml/hari), kelompok perlakuan 1 (diberi povidone iodine 10% dengan dosis 1.5 ml/2 kali pemberian), dan kelompok perlakuan 2 (diberi minyak dedak dengan dosis 1.5 ml/2 kali pemberian). Perlakuan diberikan sejak terjadi luka sampai hari ke-9. Pada hari ke-10 setelah terjadi luka, mencit diterminasi dengan pemberian eter dan dilakukan dislokasi servikal. Jaringan luka diambil dan diperiksa secara histopatologi untuk menilai jaringan granulasi (fibroblas, pembuluh darah baru, netrofil, limfosit dan makrofag) dan reepitelisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan secara signifikan antar kelompok pada variabel fibroblas, pembuluh darah baru dan limfosit dengan nilai (p) berturut-turut 0,000; 0,001; 0,003 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak dedak terbukti lebih unggul dibandingkan povidone iodine 10% terhadap penyembuhan luka berdasarkan variabel fibroblas, pembuluh darah baru dan limfosit. Kata Kunci: jaringan granulasi, reepitelisasi, fase proliferasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 10 Mar 2017 07:48
Last Modified: 10 Mar 2017 07:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/23552

Actions (login required)

View Item View Item