Murfi, Saputra (2015) REKONSTRUKSI FONOLOGIS DAN LEKSIKAL BAHASA KERINCI ISOLEK KOTA SUNGAI PENUH. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text
593.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: 1) menjelaskan variasi-variasi fonologis dan leksikal yang terdapat pada isolek-isolek Kota Sungai Penuh; 2) menentukan status evidensi isolek-isolek di Kota Sungai Penuh 3) merekonstruksi fonologis dan leksikal isolek-isolek Kota Sungai Penuh; dan 4) menjelaskan bentuk-bentuk inovasi dan retensi isolek-isolek Kota Sungai Penuh. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dianalisis secara sinkronis dan diakronis. Data tersebut diperoleh dari enam titik pengamatan yakni, Desa Pondok Agung, Kumun Hilir, Koto Tuo, Kampung Dalam, Koto Baru, dan Koto Keras. Pengumpulan data menggunakan metode cakap (dengan teknik pancing sebagai teknik dasar dan teknik cakap semuka sebagai teknik lanjutan) dan metode simak (dengan teknik simak libat cakap sebagai teknik dasar ditunjang dengan teknik rekam dan teknik catat). Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik pilah sebagai teknik dasar serta teknik hubung banding sebagai teknik lanjutan, sedangkan untuk menentukan status kebahasaan dan persentase kekerabatan menggunakan metode dialektometri. Penentuan inovasi menggunakan pendekatan bottom up, dan retensi menggunakan pendekatan top down. Kemudian, penentuan isolek yang inovatif dan konservatif menggunakan perhitungan kuantitatif. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan metode formal dan metode informal. Hasil analisis sinkronis berupa variasi bunyi pada BKKSP, yakni [a], [E], [e], [u], [i], [o], [ao], [ae], [ay], [Ey], [aw], [ea], [eo], [ew], [oy], [uwa], [b], [d], [g], [h], [l], [m], [n], [N], [p], [r], [s], [t], dan [Ɂ] pada beberapa posisi tertentu. Kemudian, hasil analisis diakronis dari rekonstruksi fonem-fonem PIKSP memiliki enam fonem vokal yakni, */a/, */E/, */e/, */u/, */i/, dan */o/; sepuluh proto diftong */ao/, */ae/, */ay/, */aw/, */Ey/, */ea/, */eo/, */ew/, */oy/, dan */uwa/; serta sembilan belas proto fonem konsonan, yakni */b/, */c/, */d/, */g/, */h/, */j/, */k/, */l/, */m/, */n/, */N/, */ˆ/, */p/, */r/, */s/, */t/, */y/, */w/ dan */ʔ/. Inovasi fonologis yang ditemukan, adalah sebagai berikut: 1) vowel breaking (pemecahan vokal); 2) reduksi konsonan; 3) metatesis; 4) asimilasi; 5) aferesis; 6) disimilasi; 7) haplologi; 8) apokope; 9) unpacking. Berdasarkan analisis secara diakronis ditemukan IKK sebagai titik pengamatan yang konservatif baik unsur fonologis maupun leksikonnya, kemudian IKD sebagai titik pengamatan yang inovatif unsur fonologisnya; sedangkan IKH sebagai titik pengamatan yang inovatif unsur leksikonnya. Inovatif dan konservatif isolek-isolek tersebut dipengaruhi beberapa faktor berikut: 1) faktor geografis, 2) faktor percampuran isolek, 3) faktor otonomi, 4) faktor sosial, dan 5) faktor historis. Kata-kata Kunci: rekonstruksi, fonologis, leksikal, dialek, variasi, inovasi, retensi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PA Classical philology P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Pascasarjana Tesis |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 29 Feb 2016 07:43 |
Last Modified: | 29 Feb 2016 07:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2347 |
Actions (login required)
View Item |