Keragaman Genetik Gen Hormon Pertumbuhan dan Hubungannya dengan Pertambahan Bobot Badan pada Sapi Simmental

Hary, Suhada (2016) Keragaman Genetik Gen Hormon Pertumbuhan dan Hubungannya dengan Pertambahan Bobot Badan pada Sapi Simmental. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover & Abstrak)
1. Bagian Awal.pdf - Published Version

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (165kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5 Penutup)
BAB V Penutup Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (45kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (215kB) | Preview
[img] Text (Disertasi full text)
Disertasi Full TExt.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mendapatkan keragaman karakteristik bobot sapih dan PBBH (pertambahan bobot badan harian) lepas sapih pada sapi Simmental, (2) mendapatkan keragaman pada beberapa fragmen gen hormon pertumbuhan (GH) MspI, AluI, DdeI dan ApaI pada sapi Simmental dan (3) mendapatkan hubungan keragaman beberapa fragmen gen hormon pertumbuhan (GH) MspI, AluI, DdeI dan ApaI dengan bobot sapih dan PBBH lepas sapih pada sapi Simmental. Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data pertambahan bobot badan harian lepas sapih menggunakan data catatan bobot lahir, bobot sapih dan bobot lepas sapih sapi Simmental yang dikembangbiakkan di BPTU HPT (Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak) Padang Mengatas dari tanggal 1 Maret sampai 31 Desember 2014. Penelitian Laboratorium dilaksanakan untuk mendapatkan ragam alel lokus-lokus MspI, AluI, DdeI dan ApaI pada fragmen gen hormon pertumbuhan sapi Simmental dari tanggal 1 Juli 2014 sampai 1 Oktober 2015 di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Hasil analisis bobot sapih dan PBBH lepas sapih mempunyai keragaman cukup tinggi yaitu secara berturut-turut 21,09% dan 45,31%, sehingga berpeluang untuk peningkatan mutu genetik melalui seleksi. Hasil perhitungan frekuensi genotip dan frekuensi alel yang diperlihatkan pada pemanfatan berbagai enzim restriksi, sapi Simmental memiliki frekuensi genotip masing-masing untuk fragmen gen GH1 AluI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 1,00 dan tidak menghasilkan genotip (+/-) dan genotip (-/-). Hal ini menyebabkan frekuensi alel yang diperoleh pada sapi Simmental alel (+) juga bernilai 1,0 dan lebih besar dari alel (-). Fragmen gen GH2 MspI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 0,82, (+/-) sebesar 0,11 dan (-/-) sebesar 0,07 dan frekuensi alel yang diperoleh alel (+) lebih besar dari alel (-) yaitu secara berturut turut 0,875 dan 0,125. Fragmen gen GH2 AluI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 0,95 dan (-/-) sebesar 0,05 sedangkan frekuensi alel yang diperoleh dari GH2 AluI yaitu alel (+) sebesar 0,95 lebih besar dari alel (-) yaitu 0,05.Fragmen gen GH2 DdeI hanya memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 1,00 dan tidak memiliki frekuensi genotip (+/-) dan (-/-). Hal ini menyebabkan frekuensi alel (+) juga 1,00 dan tidak memiliki frekuensi alel (-). Fragmen gen GH2 ApaI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 0,00, (+/-) sebesar 0,95 dan (-/-) sebesar 0,05 sedangkan frekuensi alel yang diperoleh dari GH2 ApaI yaitu alel (+) sebesar 0,475 dan alel (-) sebesar 0,525. Fragmen gen GH3 MspI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 0,86, (+/-) sebesar 0,04 dan (-/-) sebesar 0,10 dan frekuensi alel yang diperoleh alel (+) lebih besar dari alel (-) yaitu secara berturut turut 0,88 dan 0,12. Fragmen gen GH3 AluI memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 0,94 dan genotip (-/-) sebesar 0,06 sedangkan frekuensi alel yang diperoleh dari GH3 AluI yaitu alel (+) sebesar 0,94 lebih besar dari alel (-) yaitu 0,06 selanjutnya fragmen gen GH3 DdeI hanya memiliki frekuensi genotip (+/+) sebesar 1,00 sehingga menyebabkan frekuensi alel (+) juga 1,00 dan tidak memiliki frekuensi alel (-). Hasil pengujian keseimbangan gen pada populasi sapi Simmental dengan mengunakan uji chi-square (χ2) terhadap genotip fragmen gen GH1,GH2 dan GH3 yang direstriksi dengan enzim MspI, AluI, DdeI dan ApaI menunjukkan frekuensi genotip dalam keadaan tidak seimbang (χ2hitung > χ2tabel 0,05) atau dapat dikatakan adanya penyimpangan dari hukum keseimbangan Hardy-Weinberg. Nilai heterozigositas pada penciri PCR-RFLP fragmen GH2 maupun GH3 memiliki nilai heterozigositas harapan (He) lebih besar dari heterozigositas pengamatan (Ho). Apabila nilai heterozigositas harapan yang lebih besar dari nilai heterozigositas pengamatan (Ho < He) mengidentifikasikan bahwasanya populasi sampel memiliki derajat endogami (perkawinan dalam kelompok) sebagai akibat adanya proses seleksi yang intensif. Selanjutnya nilai PIC (Polymorphic Informative Content ) fragmen gen GH2 MspI, GH2 AluI, GH3 MspI dan GH3 AluI memiliki nilai PIC yang rendah sedangkan fragmen gen GH2 ApaI yang memiliki nilai PIC kriteria sedang Hasil analisis regeresi hubungan keragaman gen GH dengan bobot sapih dan PBBH lepas sapih menunjukkan terhadap setiap penciri PCR-RFLP nilai Fhitung yang diperoleh lebih kecil dari Ftabel sedangkan probabilitas yang diperoleh dari masing masing penciri juga menunjukkan nilai yang lebih besar dari probabilitas (0,05) sehingga hasil ini menyatakan tidak ada hubungan antara keragaman antara gen GH dengan bobot sapih dan PBBH lepas sapih. Kata kunci : sapi Simmental, gen hormon pertumbuhan (GH), PSR-RFLP, bobot sapih, PBBH lepas sapih

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: s3 Ilmu Peternakan
Date Deposited: 02 Feb 2017 04:32
Last Modified: 02 Feb 2017 04:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22744

Actions (login required)

View Item View Item