Lidya, Bermatias (2016) Penyusunan Anggaran Belanja Langsung pada RSUP DR.M.DJAMIL Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover)
COVERLIDYA.pdf - Published Version Download (126kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV PENUTUP)
Bab IV Penutup.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTARPUSTAKA.pdf - Published Version Download (135kB) | Preview |
|
Text (TUGAS AKHIL FULL)
Tugas Akhir Ilmiah utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang di bahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan kegiatan Pemerintah Daerah baik rutin maupun pembangunan yang diatur dan di perhitungkan dengan uang. Proses penyusunan anggaran baik itu APBD atau APBN seringkali menjadi isu penting yang menjadi sorotan masyarakat, bahkan APBD atau APBN tersebut menjadi alat politik yang digunakan oleh pemerintah sendiri maupun pihak oposisi. Penyusunan anggaran pendapatan adalah suatu rencana yang disusu n secara sistematis, yang seluruh kegiatan pemerintah atau instans i yang d inyatakan dalam unit moneter (nilai uang) untuk jangka waktu (periode) tertentu yang data ng. Anggaran pendapatan pada dasarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyusuna n APBD. Dimana dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan mempunyai arti penting bagi pemerintah daerah dalam membantu kelancaran roda pembangunan dan memberikan isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah khusus nya, sehingga tercipta perencanaan dan p elaksanaan yang efektif. Untuk menghasilkan penyelenggaraan anggaran daerah yang efektif dan efisien ,tahap persiapan atau perencanaan anggaran merupakan salah satu factor yang harus di perhatikan. Namun demikian , tahap persiapan atau 2 penyusunan anggaran harus di akui memang hanyalah salah satu tahap penting dalam keseluruhan siklus/proses anggaran daerah tersebut. Belanja daerah merupakan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi,kh usus nya dalam pembiayaan umum. Belanja daerah secara garis besar dikelompokan menjadi dua,yaitu: 1. Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,yang terdiri dari Belanja P egawai, Belanja B unga , Belanja S ubsidi , Belanja H ibah , Belanja B antuan S osial, Belanja Bantuan Keuangan , Belanja Tak T erduga 2 . Belanja Langsung Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara lan gsung dengan pelaksana an program dan kegiatan ,yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Pemeli haraan, Belanja m oda
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > D3 Akuntansi |
Depositing User: | d3 akuntansi akuntansi |
Date Deposited: | 01 Feb 2017 06:38 |
Last Modified: | 01 Feb 2017 06:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22580 |
Actions (login required)
View Item |