PEMEKARAN KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO:LAHIRNYA KABUPATEN SAROLANGUN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 1999-2011

Ratna, Purnamasari (2017) PEMEKARAN KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO:LAHIRNYA KABUPATEN SAROLANGUN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 1999-2011. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
DUO.pdf - Published Version

Download (234kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (398kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (293kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
ALL Bab.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Srikipsi ini menjelaskan proses terbentuknya Kabupaten Sarolangun dan perkembangannya terhadap pusat pemerintahan Kabupaten Sarolangun sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Sarolangun Bangko. Adanya beberapa kendala yang melatarbelakangi proses pemekaran ini diantaranya perdebatan dalam menentukan ibukota kabupaten dan lokasi yang akan dibangun komplek perkantoran. Pembahasan yang dikaji dalam skripsi ini adalah mengapa Sarolangun perlu dimekarkan, bagaimana jalannya proses pemekaran, dan Perkembangannya terhadap pusat pemerintahan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik,kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahap heuristik merupakan tahap pengumpulan data, tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka dan penelitian lapangan. Studi pustaka dan kearsipan digunakan untuk mendapatkan data tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi lapangan dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak terkait yang mengetahui bagaimana proses pemekaran di Kabupaten Sarolangun Bangko serta perkembangannya terhadap pusat pemerintahan kabupaten tersebut. Sumber dan informasi yang diperoleh dari studi pustaka dan wawancara tersebut kemudian dilakukan kritik sumber dengan menemukan keabsahan dari data yang diperoleh lalu kemudian diinterpretasikan. Metode yang terakhir adalah historiografi yaitu penulisan. Hasil dari penelitian ini adalah perlunya Sarolangun dimekarkan dari Kabupaten Sarolangun Bangko dikarenakan alasan luasnya Kabupaten tersebut. Daerah-daerah Sarolangun Bangko Wilayah Timur yang sangat jauh jaraknya dari ibukota kabupaten sangat sulit menjangkau daerah pusat, sehingga masyarakat merasa kesulitan dalam menadapatkan pelayanan birokrasi dan mengurus surat menyurat. Akan tetapi dengan adanya Pembantu Bupati Sarolangun Bangko wilayah Timur tahun 1990 yang berlokasi di Pelawan mulai mempermudahkan masyarakat. Proses pemekaran pada awalnya berjalan lancar dan sesuai dengan tahapan-tahapan yang berlaku lalu kemudian timbul perdebatan ketika rapat mengenai penentuan ibukota kabupaten tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama dengan ditetapkannya Sarolangun sebagai ibukota kabupatennya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, setelah itu terbentuklah Kabupaten Sarolangun. Terbentuknya Kabupaten Sarolangun menjadikan pusat pemerintahan di Sarolangun juga berkembang. Hal itu terlihat dari perubahan-perubahan fisik dari Sarolangun dengan pembangunan kantor-kantor pemerintahan lalu kemudian sarana dan prasarananya. Perkembangan tersebut juga memunculkan pusat baru ekonomi rakyat yang terlihat dari menjamurnya pendatang dan pedagang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: s1 ilmu sejarah
Date Deposited: 31 Jan 2017 03:57
Last Modified: 31 Jan 2017 03:57
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22320

Actions (login required)

View Item View Item