PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL DOSIS TINGGI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS WISTAR

Naufal, Zakly (2017) PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL DOSIS TINGGI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS WISTAR. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
BAB 1 terbaru.pdf - Published Version

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab Akhir)
BAB 7 terbaru.pdf - Published Version

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA terbaru.pdf - Published Version

Download (210kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
skripsi utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Ginjal adalah organ eliminasi utama bahan-bahan toksik termasuk obat dan metabolitnya dari dalam tubuh. Parasetamol merupakan salah satu obat yang paling sering menyebabkan kerusakan pada ginjal, terutama pada sel tubulus proksimal ginjal, karena penggunaannya yang sudah terlalu bebas dan sering tanpa resep dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian parasetamol dosis tinggi terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus Wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post pest only control group menggunakan 28 ekor tikus Wistar jantan yang diambil dengan metode incidental sampling. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, antara lain K sebagai kontrol negatif diberikan akuades, sedangkan tiga kelompok lain sebagai kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 diberi dosis masing-masing 4, 6, dan 10 gram parasetamol. Ginjal sampel dibuat preparat histologi dengan pewarnaan HE untuk dinilai skor kerusakan sel tubulus proksimalnya. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,000) gambaran histopatologi ginjal antar kelompok. Uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan bermakna gambaran histopatologi ginjal antara 2 kelompok (p<0,05), kecuali antara kelompok P1 dan P2 (p>0,05). Penelitian ini menyimpulkan terdapat perbedaan bermakna gambaran histopatologi ginjal kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan, serta terdapat peningkatan kerusakan ginjal sesuai peningkatan dosis yang diberikan. Parasetamol sebagai salah satu penyebab paling sering kerusakan ginjal harus digunakan secara bijak. Kata kunci : tubulus proksimal, degenerasi, piknosis

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 31 Jan 2017 04:28
Last Modified: 31 Jan 2017 04:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22285

Actions (login required)

View Item View Item