ANNISA, PUTRI SUNDANA (2017) ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA BERSAMA SETELAH PUTUSAN PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA PAYAKUMBUH (Studi Perkara Nomor. 507/Pdt.G/2014/PA.Pyk). Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
1.pdf - Published Version Download (231kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
2.pdf - Published Version Download (333kB) | Preview |
|
|
Text (BAB akhir)
3.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4.pdf - Published Version Download (177kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
5.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (963kB) |
Abstract
Sudah sunnatullah manusia tertarik dengan lawan jenisnya dan hidup bersama, serta melanjutkan keturunan dalam ikatan perkawinan dan menjadi bagian dari masyarakat. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan: “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Salah satu akibat dari perkawinan adalah percampuran harta antara suami dan istri yang disebut dengan harta bersama. Dan dalam kehidupan perkawinan ada yang berjalan dengan baik dan ada yang tidak sehingga terjadi perceraian. Jika terjadi perceraian harta bersama adalah yang paling sering menimbulkan konflik. Salah satu konflik harta bersama adalah pada kasus percerain yang terjadi di Payakumbuh dimana harta bersama tidak langsung dibagi saat perceraian yaitu pada perkara Nomor. 507/Pdt.G/2014/PA.Pyk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum Normatif, dimana penelitian ini menekankan kepada norma-norma hukum yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu. Adapun permasalahannya dan hasil penelitian yaitu: (1) Sebab timbulnya sengketa harta bersama setelah putusnya perkawinan dalam perkara Nomor 507/Pdt.G/2014/PA.Pyk adalah bahwa semua harta bersama yang didapatkan selama perkawinan setelah terjadi perceraian antara Penggugat dengan Tergugat I dikuasai sendiri saja oleh Tergugat I. (2) Pertimbangan hakim tingakat pertama dalam perkara ini adalah bahwa tuntutan penggugat ditolak, kemudian pertimbangan hakim pada tingkat banding memutuskan perkara tidak dapat diterima (3) Akibat hukum yang timbul dari putusan penyelesaian sengketa harta bersama dalam perkara Nomor 507/Pdt.G/2014/PA.Pyk adalah bahwa pihak penggugat dalam hal ini mantan suami tidak mendapatkan pembagian harta bersama dikarenakan semua gugatan yang diajukan olehnya ditolak oleh Pengadilan Agama Payakumbuh dan Pengadilan Tinggi Agama Padang. Kata Kunci: Analisis Yuridis, Perceraian, Harta Bersama
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 30 Jan 2017 08:12 |
Last Modified: | 30 Jan 2017 08:12 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22122 |
Actions (login required)
View Item |