APLIKASI MIKROORGANISME LOKAL DARI AMPAS TEBU DAN LIMBAH IKAN TONGKOL PADA PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN TEKNOLOGI OLAH SAMPAH DI SUMBERNYA (TOSS)

Fadilly, Azzahra Sukma (2023) APLIKASI MIKROORGANISME LOKAL DARI AMPAS TEBU DAN LIMBAH IKAN TONGKOL PADA PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN TEKNOLOGI OLAH SAMPAH DI SUMBERNYA (TOSS). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak_Fadilly Azzahra Sukma_1910941018.pdf - Published Version

Download (436kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I_Fadilly Azzahra Sukma_1910941018.pdf - Published Version

Download (215kB)
[img] Text (BAB V)
BAB AKHIR_Fadilly Azzahra Sukma_1910941018.pdf - Published Version

Download (201kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka_Fadilly Azzahra Sukma_19101941018.pdf - Published Version

Download (436kB)
[img] Text (FULL TEXT)
FULL TEXT_FADILLY AZZAHRA SUKMA_1910941018.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) merupakan metode untuk mengolah sampah biomassa menjadi bahan bakar dalam bentuk pelet. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil biodrying sampah daun dan ranting dengan penambahan mikroorganisme lokal (MOL) dari limbah ikan tongkol dan ampas tebu dengan bioaktivator AR124 meliputi parameter kadar air, temperatur, pH, bau, penyusutan serta lama biodrying dan membandingkan kualitas pelet biomassa berupa analisis proksimat dan nilai kalor dengan baku mutu SNI 8966:2021. Selain itu, dilakukan identifikasi bakteri yang terdapat pada MOL dan AR124. Penelitian dilakukan secara triplo dengan tiga variasi yaitu penambahan AR124, penambahan MOL, dan tanpa penambahan aktivator. Metode TOSS terdiri dari tiga tahapan yaitu pencacahan, biodrying, dan peletisasi. Sampah daun dan ranting dicacah, lalu dilakukan proses biodrying dengan bantuan MOL, selanjutnya dicetak menjadi pelet biomassa menggunakan mesin pelet dan dijemur 8 jam. Hasil pengujian saat proses biodrying menunjukkan penambahan MOL yang memiliki kadar air 13,67±3,51%, pH 7, penyusutan rata-rata 4 cm, dan lama biodrying selama 2-3 hari lebih baik daripada penambahan AR124 yang memiliki kadar air 14,00%, pH 7, penyusutan rata-rata 3,17 cm, dan lama biodrying selama 2 hari. Hasil pengujian pelet biomassa, semua variasi memenuhi baku mutu yang ditetapkan pada SNI 8966: 2021. Kandungan kadar air pelet biomassa berkisar antara 7,67±0,58 - 11,33±2,08%, kadar volatil 65±1,00 - 69,33±6,66%, kadar abu 13,00±3,61- 13,67±4,93 %, fixed carbon 5,67±2,08 -14±5,29%, dan nilai kalor dalam rentang 2.821,97±268,09 - 3.512,17±298,95 kkal/kg. Hasil identifikasi mikroorganisme yang terdapat pada MOL dan AR124 adalah Candida sp. dan Bacillus sp.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Yommi Dewilda, S.T, M.T
Uncontrolled Keywords: Ampas tebu, limbah ikan tongkol, mikroorganisme lokal, pelet biomassa teknologi olah sampah di sumbernya
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Lingkungan
Depositing User: s1 teknik lingkungan
Date Deposited: 19 Sep 2023 08:30
Last Modified: 19 Sep 2023 08:30
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/216082

Actions (login required)

View Item View Item