KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN DI OBJEK WISATA TAMAN MARGA SATWA DAN BUDAYA KINANTAN (Studi Deskriptif pada Disparpora Kota Bukittinggi)

Fahri, Rivaldi (2023) KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN DI OBJEK WISATA TAMAN MARGA SATWA DAN BUDAYA KINANTAN (Studi Deskriptif pada Disparpora Kota Bukittinggi). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) cover abstrak.pdf - Published Version Download (129kB)
	Text (BAB I) bab 1 pendahuluan.pdf - Published Version Download (291kB)
	Text (BAB V) bab 5.pdf - Published Version Download (64kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka.pdf - Published Version Download (181kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) SKRIPSI FAHRI RIVALDI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) merupakan objek wisata dengan posisi yang strategis di Kota Bukittinggi. Setelah mengalami penurunan pengunjung selama Covid-19, kini pengunjung objek wisata TMSBK Kembali mengalami peningkatan. Disparpora Kota Bukittinggi sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan TMSBK berusaha mengimplementasikan komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan kunjungan dan mempromosikan Objek Wisata TMSBK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif untuk mengetahui komunikasi pemasaran terpadu yang telah dilakukan oleh Disparpora Kota Bukittinggi selaku pengelola objek wisata Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan menggunakan model IMC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Elemen bauran IMC yang diterapkan yaitu personal selling dengan kegiatan sales mission dan pembentukan duta wisata. Advertising melalui kerjasama dengan pihak Bandara Internasional Minangkabau dan Bank Nagari. Sales promotion dengan menerapkan paket wisata edukasi serta diskon harga tiket masuk TMSBK. Direct Marketing dilakukan dengan memanfaatkan website bukittinggikota.go.id dan Instagram @tmsbk_bukittinggi. Public relation dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai media. Kegiatan selanjutnya berupa promosi dari mulut ke mulut antara karyawan TMSBK maupun pegawai Disparpora Kota Bukittinggi. Event and experience ditunjukkan dengan serangkaian festival dan pentas seni. Elemen terakhir Interactive marketing dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan media baru. Dari seluruh model IMC yang dilakukan oleh Disparpoa tersebut terdapat tiga model yang berhasil menarik minat pengunjung yaitu personal selling, sales mission, dan word of mouth marketing. Sedangkan 4 model lainnya dikatakan belum berhasil karena minimnya sumber daya manusia yang dapat diberdayakan untuk memaksimalkan serangkaian komunikasi pariwisata pada model tersebut.

Actions (login required)

View Item