PRAKTIK TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2021

Abigel, Ferti Yovi (2023) PRAKTIK TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2021. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (105kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (196kB)
	Text (BAB VI Penutup) BAB VI Penutup.pdf - Published Version Download (69kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (194kB)
	Text (Skripsi Full Teks) Skripsi Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil riset dari setara institute mengenai Indeks Kota Toleran Tahun 2021. Hasil riset tersebut menyebutkan bahwa Padang Panjang termasuk kedalam sepuluh kota intoleran di Indonesia. Menariknya Wali Kota Padang Panjang merespon hasil riset dari setara institute tersebut, dengan menyatakan bahwa Padang Panjang merupakan kota pendidikan yang selama ini terbuka untuk siapa saja, tidak pernah terjadi kasus-kasus intoleransi di Padang Panjang. Padang Panjang merupakan kota kecil di Sumatera Barat dengan julukan kota Serambi Mekkah. Meskipun Padang Panjang berpenduduk mayoritas muslim, akan tetapi cukup banyak umat beragama non muslim di Padang Panjang. Padang Panjang memiliki keberagaman agama yang selama ini terlihat aman dan damai. Hal ini dibuktikan dengan kehidupan toleransi antar umat beragama di lingkungan Masyarakat kota Padang Panjang. Teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini adalah teori multikulturalisme sebagai sebuah praktik oleh Augie Fleras. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk praktik toleransi antar umat beragama yang terjadi di masyarakat Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari temuan peneliti menunjukan bahwa Kota Padang Panjang dalam praktik toleransi antar umat beragama cenderung memiliki citra positif. Hal ini dibuktikan dengan toleransi yang masih terjaga di lingkungan Masyarakat di antaranya; pertama, toleransi dalam beribadah yang dimana gereja yang berbaur dengan pemukiman muslim, bahkan gereja tersebut berseberangan letaknya dengan masjid dan saling menghormati tempat ibadah agama satu sama lain. Kedua, toleransi dalam pendidikan terjalin toleransi beragama antar masyarakat terutama para siswa-siswa mereka saling berinteraksi dengan baik menjaga kerukunan dan toleransi beragama. Ketiga, toleransi dalam kehidupan sehari-hari seperti gotong royong serta melakukan hubungan timbal balik dengan baik dibuktikan saat acara baralek maupun ada kemalangan di rumah salah satu warga maka warga yang lain meskipun berbeda agama. FKUB sebagai polisi kerukunan juga melibatkan masyarakat dalam beberapa programnya diantaranya; pertama, kelurahan sadara kerukunan umat beragama. Kedua, pembentukan forum kerukunan umat beragama milenial. Ketiga, dialog antar agama dan Keempat, sosialisasi kepada Masyarakat tentang hidup rukun.

Actions (login required)

View Item