PARTISIPASI POLITIK ETNIS TIONGHOA DI PULAU BANGKA PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI (1967-2009)

YULIARNI, YULIARNI (2015) PARTISIPASI POLITIK ETNIS TIONGHOA DI PULAU BANGKA PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI (1967-2009). Masters thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
469.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (649kB)

Abstract

Kajian dan tesis ini mengungkapkan tentang partisipasi politik etnis Tionghoa di Pulau Bangka pada dua masa yaitu Orde Baru dan Reformasi. Hal ini menarik dikaji karena kebijakan multipartai pada masa Reformasi mendorong etnis Tionghoa bergerak di bidang politik. Batasan awal dari penelitian ini diambil dari tahun 1967, karena pada tahun tersebut ditetapkan peraturan terhadap etnis Tionghoa tentang larangan agama, kepercayaan dan tradisi Tionghoa yang dilaksanakan secara transparan. Berkuasanya Soeharto pada masa Orde Baru, banyak peraturan berbau diskriminasi harus diterima oleh etnis Tionghoa termasuk batasan untuk terjun ke dunia politik. Batasan akhir penelitian ini ialah tahun 2009, karena pada tahun itu jumlah etnis Tionghoa dalam politik praktis bertambah dari tahun-tahun sebelumnya di era Reformasi yaitu tahun 1999 dan 2004. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu politik. Penggunaan konsep partisipasi politik penting untuk mendukung penulisan ini. Tahap pertama dari penelitian ini adalah heuristik atau pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Sumber primer tertulis yang diperoleh di antaranya hasil perolehan suara etnis Tionghoa dalam Pemilu. Studi lapangan ialah dengan melakukan wawancara terhadap beberapa anggota DPRD Tionghoa di Pulau Bangka. Sumber-sumber yang terkumpul itu kemudian dikritik untuk mendapatkan fakta. Tahap selanjutnya adalah interpretasi dan terakhir yaitu penulisan sejarah. Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi politik etnis Tionghoa di Bangka cukup bervariatif. Praktek mobilisasi dan partisipasi tercermin pada dua masa yaitu Orde Baru dan Reformasi. Meski dalam corak berbeda, ada kesinambungan dua masa itu. Masa Orde Baru, etnis Tionghoa sedikit menjadi politisi tapi mendominasi dalam perekonomian. Hal itu menjadi modal bagi politisi yang sekarang ada di politik praktis terutama bagi generasi muda Tionghoa. Meski jumlah politisi yang hadir tergolong sedikit, namun tidak sedikit suara yang didapatkan dari pemilih Tionghoa dan Melayu. Kondisi ini dipengaruhi oleh jaringan bisnis yang kuat serta interaksi yang baik dengan non-Tionghoa di Bangka selama bertahun-tahun. Tahun 1999 partisipasi Tionghoa masih 1 hingga 2 persen, pada tahun 2004 mengalami peningkatan hampir mencapai 3 persen dan tahun 2009 sudah mencapai 5 persen. Jumlah peningkatan ini dikarenakan selain adanya idealisme etnis Tionghoa itu sendiri juga dipengaruhi peluang dan kesempatan yang ada.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Pascasarjana Tesis
Depositing User: Ms Randa Erdianti
Date Deposited: 26 Feb 2016 08:48
Last Modified: 26 Feb 2016 08:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2156

Actions (login required)

View Item View Item