AISYA, RAHMAH HANIF (2015) PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN SEKSUAL MENURUT PASAL 81 DAN PASAL 82 UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text
544.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Tindak pidana yang berkaitan dengan seksual merupakan suatu perbuatan yang memenuhi unsur pidana dalam hal kesopanan dan kesusilaan. Dalam hal anak sebagai pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan seksual, maka terdapat pengaturan khusus dari tindak pidana yang dilakukan oleh orang dewasa agar menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh berkembang, berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat manusia, serta mendapat perlindungan dari kekerasan seperti dalam proses penyidikan. Penyidikan merupakan tahap pemeriksaan awal oleh pejabat yang telah ditunjuk oleh undang-undang setelah adanya suatu pelanggaran hukum yang bertujuan untuk mengungkapkan dan menemukan tersangka dari tindak pidana yang terjadi. Penyidikan dilakukan setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan dalam mencari keterangan dan bukti-bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana diatur dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dalam penulisan skripsi ini, penulis meneliti permasalahan : a) Bagaimanakah pelaksanaan penyidikan terhadap anak pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan seksual?, b) Apakah kendala yang dihadapi oleh penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap anak pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan seksual?. Metode yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian adalah Yuridis Sosiologis dengan melakukan serangkaian wawancara dengan salah seorang aparat kepolisian yang melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tersebut. Hasil penelitian yang didapat mengenai ketentuan penyidikan terhadap anak pelaku tindak pidana yang berkaitan dengan seksual yaitu: pemeriksaan terhadap anak dilakukan di ruangan tertutup dan dibuat senyaman mungkin, penahanan tidak dilakukan, penyidik melakukan koordinasi dengan pembimbing kemasyarakatan, penyidikan terhadap anak dilakukan dengan suasana kekeluargaan dimana anak harus didampingi oleh orang tua, penyidik tidak memakai seragam, identitas anak tersangka dirahasiakan. Semua kasus yang dilaporkan ke polres kota padang panjang berakhir damai setelah dilakukan diversi. Kendala yang dihadapi penyidik yaitu: Tersangka bungkam dan seringkali tidak jujur, korban dan orang tua tidak datang dalam proses penyidikan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 26 Feb 2016 08:48 |
Last Modified: | 26 Feb 2016 08:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/2154 |
Actions (login required)
View Item |