Studi Komparasi Pelaksanaan Indikasi Geografis Pasca Sertifikasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Dalam Rangka Kemajuan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus : Di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Solok)

Rialin, Monarisya (2023) Studi Komparasi Pelaksanaan Indikasi Geografis Pasca Sertifikasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Dalam Rangka Kemajuan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus : Di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Solok). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover + Abstrak)
COVER - ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (279kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV (Kesimpulan & Saran))
BAB IV.pdf - Published Version

Download (219kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (473kB)
[img] Text (Tesis Full)
TESIS FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Indikasi Geografis pada produk diklaim sebagai produk premium dan dapat meningkatkan ekonomi jika digunakan dan dilindungi dengan baik. Namun, tidak semua produk Indikasi Geografis terdaftar mengalami kenaikan harga secara signifikan pasca sertifikasi seperti Sagu Meranti. Oleh karena itu peran dari Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis dalam tata kelola pasca sertifikasi sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan anggotanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.Bagaimana pengaturan perlindungan Indikasi Geografis dalam pengaturan hukum Internasional dan Nasional?, 2. Bagaimana pelaksanaan Indikasi Geografis oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) pada Daerah Kepulauan Meranti dan Daerah Solok?. 3.Bagaimana model alternatif tata kelola Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis yang dapat digunakan oleh Asosiasi Masyarakat Sagu Meranti (AMSM) dalam rangka memajukan Indikasi Geografis daerah?. Penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris melalui pendekatan komparasi dengan menggunakan data primer dan sekunder. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa:Satu,Pengaturan perlindungan Indikasi Geografis secara Internasional diatur dalam Pasal 22-24 perjanjian TRIPs dan dalam hukum nasional diatur pada Pasal 53 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Dua, Pelaksanaan Indikasi Geografis oleh Asosiasi Masyarakat Sagu Meranti (AMSM) diketahui belum berjalan maksimal ditandai dengan tidak digunakannya logo Indikasi Geografis dalam kemasan produknya yang menyebabkan belum terjadinya peningkatan harga produk Sagu, sebaliknya pada MPIG Kopi Liberika Rangsang Meranti dan Bareh Solok justru mengalami peningkatan hasil produksi dan kenaikan harga sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan anggotanya. Tiga,Model alternatif yang digunakan bagi AMSM berupa a.Penguatan rantai nilai Indikasi Geografis, Pemerintah Kepulauan Meranti dapat membentuk kebijakan hukum yang mendorong peningkatan Indikasi Geografis, b.Pengelolaan kualitas dan karakteristik melalui pengembangan panduan kontrol internal, dan 3.Metode pemasaran melalui penggunaan logo Indikasi Geografis pada kemasan produk dan kerjasama dengan pihak swasta maupun Pemerintah. Kata Kunci : Studi Komparasi, Indikasi Geografis, MPIG, Kemajuan Ekonomi, Kepulauan Meranti dan Kota Solok.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Zainul Daulay, S.H., M.H Dr. Delfiyanti, S.H., M.H
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: s2 ilmu hukum
Date Deposited: 19 Sep 2023 02:58
Last Modified: 19 Sep 2023 02:58
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/214873

Actions (login required)

View Item View Item