Pikaso, Faruq El (2023) Penyebab Pemilik Tanah Pusaka Tinggi Tidak Mendaftarkan Tanah dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap: Studi di Kelurahan Jawi-Jawi I, Kota Pariaman. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (247kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (513kB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV Penutup.pdf - Published Version Download (124kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (263kB) |
|
Text (Skripsi_fulltext)
SKRIPSI_FARUQ EL PIKASO.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Dengan anggapan bahwa sertifikat hak atas tanah penting sebagai kepastian hukum bagi pemilik tanah, pemerintah menggagas kebijakan pensertifikatan tanah massal yang dikenal dengan nama Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Objek PTSL meliputi seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, termasuk tanah pusaka tinggi yang sangat kental dalam masyarakat hukum adat Minangkabau di Sumatera Barat. Program pensertifikatan tanah gratis ini justru tidak mendapatkan tanggapan positif khususnya bagi masyarakat Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motif pemilik tanah pusaka tinggi di Kelurahan Jawi-Jawi I tidak mensertifikatkan tanah dalam program PTSL. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi dari Alfred Schutz. Teori fenomenologi Schutz berfokus pada motif seseorang melakukan sesuatu. Manusia merupakan individu yang berperilaku mempedomani pengalaman yang dialami di masa lalu yang dijadikan sebagai stock of knowledge dan tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan mekanisme purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program PTSL di Kelurahan Jawi-Jawi I dilaksanakan oleh pemerintah kelurahan dan satu orang petugas PTSL kelurahan. BPN Kota Pariaman bertindak sebagai pengawas dan mengurusi berkas-berkas pendaftaran yang masuk. Pemilik tanah pusaka tinggi tidak mensertifikatkan tanah (because motive) karena secara empiris terlihat bahwa sudah ada kejadian tanah pusaka tinggi tetangga mereka yang telah bersertifikat kemudian terjual dan sulit untuk mendapatkan persetujuan anggota kaum. Hal yang ingin dicapai dengan tidak mensertifikatkan tanah pusaka tinggi (in order to motive) adalah mempertahankan tanah pusaka tinggi kaum, dan mencegah kemungkinan terjadinya konflik penyimpanan sertifikat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Afrizal, MA |
Uncontrolled Keywords: | PTSL, Tanah Pusaka Tinggi, Because Motive, In Order to Motive |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 15 Sep 2023 03:18 |
Last Modified: | 15 Sep 2023 03:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/214403 |
Actions (login required)
View Item |