kantosa, melia (2023) penerapan pidana mati bagi pelaku tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak dalam upaya perlindungan hak anak. Masters thesis, universitas andalas.
Text (cover & abstrak)
cover & abstrak.pdf - Published Version Download (62kB) |
|
Text ((Pendahuluan))
BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version Download (514kB) |
|
Text (Penutup)
Penutup.pdf - Published Version Download (20kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (268kB) |
|
Text (tesis full)
tesis full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
PENERAPAN PIDANA MATI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HAK ANAK (Melia Kantosa, 2120112032, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Andalas, 2023) ABSTRAK Kekerasan seksual merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam masyarakat yang perkembangannya semakin beragam baik motif, sifat, bentuk, intensitas maupun modus operandinya. Sebagai suatu kenyataan sosial masalah kekerasan seksual ini tidak dapat dihindari dan memang selalu ada, sehingga menimbulkan keresahan, karena kekerasan seksual dianggap sebagai suatu gangguan terhadap kesejahteraan masyarakat serta lingkungannya. Kasus kekerasan seksual yang marak saat ini terjadi pada anak usia dini yang dilakukan oleh Herry Wirawan terhadap 12 orang santriwatinya, hal itu dapat menimbulkan trauma yang mendalam dan menghancurkan masa depan anak. Bentuk penegakan hukum bagi Herry Wirawan adalah dijatuhi pidana mati. Namun Komnas Perlindungan Hak Asasi Manusia sempat memberikan penolakan dan perlindungan HAM pada pidana mati Herry Wirawan karena dinilai hukuman ini tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Untuk menjawab persoalan demikian, perlu dirumuskan kedalam dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana eksistensi pidana mati yang dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana kekekrasan seksual terhadap anak di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana? Kedua, bagaimana jenis perlindungan hak anak atas korban kekerasan seksual dan anak dari korban kekerasan seksual pasca penjatuhan sanksi pidana mati bagi pelaku tindak pidana kekerasan seksual? Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum dengan menggunakan pendekatan penelitian hukum yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaturan pidana mati bagi pelaku tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak terdapat dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, selain itu pengaturan pidana mati dalam KUHP baru tidak lagi sama dengan pidana mati dalam KUHP warisan Belanda. Pidana mati di dalam KUHP warisan Belanda dikenal sebagai sanksi pidana pokok dengan urutan pertama, sedangkan pengaturan pidana mati di dalam KUHP baru bukan lagi sebagai jenis pidana pokok melainkan hanya sebagai pidana alternatif untuk tindak pidana tertentu yang ditentukam dalam Undang-Undang. Sebagai bentuk pemenuhan hak korban, hakim memutuskan berdasarkan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang merupakan pembaharuan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. Pelaku juga membayar restitusi dan dirampas seluruh harta kekayaan/aset Herry Wirawan untuk dipergunakan sebagai biaya pendidikan dan kelangsungan hidup korban. Kata Kunci: Pidana Mati, Tindak Pidana, Kekerasan Seksual, Hak Anak
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Yoserwan, S.H., MH., LL.M Dr. Siska Elvandari, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | s2 ilmu hukum |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 06:44 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 06:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/214280 |
Actions (login required)
View Item |