Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Karet di Nagari Sumpur Kudus Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung 1997-2010

NAVAZIS, FATMY (2023) Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Karet di Nagari Sumpur Kudus Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung 1997-2010. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK fiks.pdf - Published Version Download (51kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (485kB)
	Text (BAB V KESIMPULAN) BAB V KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (207kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (349kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) SKRIPSI UTUH FIKS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kehidupan sosial ekonomi petani karet di Nagari Sumpur Kudus dari tahun 1997 hingga 2010, dengan fokus utama pada periode saat dan setelah krisis moneter. Tujuan penelitian ini adalah memahami kondisi ekonomi dan sosial serta strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh petani karet dalam menghadapi krisis tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah sosial-ekonomi, yang memungkinkan pemahaman tentang aktivitas masyarakat dan lingkungannya yang terkait dengan kegiatan ekonomi. Metode pengumpulan data melibatkan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi sebagai bagian dari pendekatan penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani karet di Nagari Sumpur Kudus tetap menjalankan pekerjaan mereka sebagai petani karet selama masa krisis moneter. Selain itu, sebagai bagian penting dari strategi bertahan hidup, mereka melakukan pekerjaan sampingan, seperti menebang kayu di hutan, mengangkut kayu dari hutan, bahkan ada yang sampai berhutang ke pedagang pengumpul (toke kecil) dan pedagang penjual (toke besar). Meskipun menghadapi kesulitan ekonomi, mereka tidak meninggalkan pekerjaan utama sebagai petani karet dan tetap melanjutkan kegiatan pertanian tersebut. Mereka meyakini bahwa bukan aktivitas berkebun karet yang menyebabkan kesulitan ekonomi di saat krisis, melainkan ketidakseimbangan antara harga kebutuhan pokok dan harga karet. Petani karet percaya bahwa pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan utama yang memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di Nagari Sumpur Kudus. Setelah krisis moneter, tata sikap petani karet di Nagari Sumpur Kudus lebih cenderung ke konsumerisme. Hal ini disebabkan karena harga karet meningkat yang menyebabkan kebutuhan petani karet di Nagari Sumpur Kudus juga ikut meningkat.

Actions (login required)

View Item